jpnn.com - JAKARTA - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali menggulirkan investigasi untuk mengusut aktor intelektual di balik skandal sepakbola gajah antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang.
Kali ini, dimulai dengan memanggil lagi pemain di luar pemain pencetak gol bunuh diri dari kedua belah pihak.
BACA JUGA: Riedl Pilih Van Dijk
Siang kemarin (5/11), Komdis PSSI memanggil pemain-pemain PSS untuk menjalani investigasi gelombang pertama. Investigasi tersebut bukan yang terakhir. Karena, hari ini, Komdis PSSI juga akan memanggil pemain-pemain PSIS. Setidaknya 14 pemain PSIS bakal datang ke kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
Dalam investigasi untuk PSS kemarin, ada sekitar 12 pemain Super Elang Jawa " julukan PSS. Harusnya, ada 13 pemain, namun dikarenakan Kristian Adelmund sedang pulang ke negaranya di Belanda, maka hanya 12 pemain yang mendatangi Kantor PSSI. Ke-12 pemain itu di luar 4 pemain yang dipanggil di sesi pertama lalu.
BACA JUGA: Hormati Mantan, Suarez Janji Tak Ada Perayaan Gol
Ke-12 pemain PSS yang diinvestigasi Komdis PSSI tersebut di antaranya, Saktiawan Sinaga, Guy Junior Nke Ondua, Monieaga Bagus, Rasmoyo, Mudah Yulianto, Eko Setyawan Aji, Ridwal Awaludin, Muhammad Marwan, Satrio Aji Saputra, Wahyu Gunawan, Waluyo dan Riyono.
Dalam pernyataannya setelah investigasi, Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan menyatakan bahwa pihaknya tidak mengambil keputusan langsung pasca investigasi pertama ini.
BACA JUGA: Gantikan Lippi, Cannavaro Resmi Latih Guangzhou Evergrande
"Kami baru mendengarkan pengakuan dari si pemain, ada yang satu-satu, dan ada yang secara bersamaan. Di posisi ini, kami baru akam mengambil putusannya besok berbarengan dengan PSIS," ujarnya.
Sayangnya, Hinca tidak bersedia membeberkan bagaimana temuan yang dia dapati usai dirinya melakukan investigasi tersebut. Pun demikian dengan materi pertanyaan apa saja yang diberikan kepada pemain-pemain tersebut. Hanya, Hinca mengklaim bahwa dari investigasi maratonnya ini dia sudah menemukan alur bagus untuk mengungkap kasus ini.
Bahkan, Hinca mengaku dia sudah mendapatkan gambaran awal untuk menentukan keputusan lanjutan setelah mendiskualifikasi PSS dan PSIS dari semifinal. Terutama yang berkaitan dengan sanksi personal ke pemainnya. Bisa jadi ada pemain di antara kedua klub ini yang disanksi berat oleh Komdis PSSI.
"Kalau untuk itu (keputusan final), kami sudah mempunyai gambarannya. Otaknya di balik ini semua sudah mulai tampak. Kalau diibaratkan ada 20 anak tangga, maka ini tinggal disusun saja, sudah ada arahan menuju ke sana (otak intelektual di balik kasus sepakbola gajah, Red)," tuturnya.
Secara terpisah, salah satu pemain yang memiliki andil dalam terjadinya gol bunuh diri, penjaga gawang gawang cadangan Riyono mengungkapkan, bahwa dalam investigasi tersebut tidak ada pertanyaan yang langsung menjurus ke arah mencari titik temu untuk mengungkap aktor utama di balik sepakbola gajah itu.
Pertanyaan menurut Riyono lebih mengarah ke persoalan psikologis semata. "Seperti ditanyai apakah saya pernah mengalami peristiwa seperti itu (mencetak gol ke gawang sendiri), terus saya bagaimana reaksinya jika berada dalam situasi seperti itu. Tidak ada yang langsung menjurus ke soal skenario itu (sepakbola gajah)," bebernya.
Penjaga gawang yang kebobolan dari tendangan teman-temannya sendiri itu menyatakan bahwa apa yang dia ungkapkan ke Hinca itu benar adanya.
"Sekarang semua saya serahkan ke Komdis PSSI bagaimana keputusannya. Yang jelas saya sudah mengatakan yang sebenar-benarnya," tegas pemain asli binaan PSS Junior itu. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dejan tak Menyesal Gagal Bawa PBR ke Final
Redaktur : Tim Redaksi