Kata Ara, Jokowi Juga Bisa Kumpulkan 1 Juta Massa di Monas

Minggu, 20 November 2016 – 17:15 WIB
Massa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Politikus PDIP Maruarar Sirait menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara Pancasila.

Dengan dasar Pancasila juga Indonesia menjadi negara yang kokoh, solid dan bisa menghadapi kompetisi dengan negara-negara lain.

BACA JUGA: Kapolri Sebut Ulama Punya Peran Penting Menjaga Persatuan NKRI

"Pancasila adalah living ideology. Banyak negara lain yang terkagum-kagum dengan Pancasila. Kita harus bangga dengan Pancasila. Maka Pancasila jangan hanya dihapal melainkan juga harus dilaksanakan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” Ara, panggilan akrab pria yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP)itu, Sirait saat menyampaikan sambutan dalam acara jalan sehat dan kirab budaya di Semarang, Jawa Tengah (Minggu, 20/11).

Pancasila, tegas Ara, adalah rumah bagi semua warga negara Indonesia.

BACA JUGA: Ide Ahmad Dhani, Demo 2 Desember Disertai 1 Juta Bambu Runcing

Di rumah Pancasila lah, berbagai warna kulit, beragam etnis, bermacam-macam agama dan ras bisa hidup bersama dengan rasa persaudaran dan gotong royong.

Karena itu, Pancasila harus dipertahankan oleh semua warga negara.

BACA JUGA: Pertemuan Perdana, GIPI Kolaborasi Pentahelix Menuju 2019

Meski berbeda-beda, kita adalah satu. Bhinneka tunggal ika,” tegas Ara, seperti diberitakan RMOL.

Hal kedua yang ditekankan oleh Ara, negara Indonesia adalah negara yang demokratis.

Pemerintahan Jokowi-JK berhasil membangun negara demokratis secara berkualitas.

Meski pemerintahan Jokowi-JK sangat kuat yang didukung oleh rakyat maupun kekuatan politik di Senayan, sebagaimana hasil beragam survei dan meleburnya kekuatan KIH dan KMP, namun hal ini tak membuat pemerintahan menjadi represif.

"Stabilitas dibangun tampa represif. Pemerintah Jokowi sangat kuat namun demokratis. Kalau Jokowi kumpulkan massa 1 juta di Monas, pasti bisa. Rakyat bisa menyampaikan pendapat dan demo di Istana. Karena itu, kita juga sangat berterimakasih juga kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang membantu menjaga kondusivitas,” ungkap Ara.

Hal ketiga yang ditekankan Ara adalah bahwa bangsa Indonesia adalah negara hukum.

Hukum harus menjadi panglima di negara ini. Dalam menegakkan hukum, siapapun tak boleh melakukan intervensi.

"Pak Jokowi sudah membuktikan dalam kasus yang terjadi di Jakarta sama sekali tak mengintervensi hukum," tegas Maruarar.

Acara jalan sehat dan kirab budaya ini dihadiri sebanyak belasan ribu  peseta yang terdiri dari kader kader TMP, warga Semarang dan elemen pemuda yang ada di Kota Semarang.

Jalan sehat dimulai dari halaman kantor Wali Kota Semarang dan finish di kantor Gubernur Jawa Tengah.

Peserta langsung dilepas oleh Ketua Umum TMP Maruarar Sirait dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi, yang juga Ketua TMP Jawa Tengah. Nampak peserta yang mengikuti kegiatan ini penuh dengan kegembiraan.

Acara ini juga dihadiri banyak elemen pemuda, mahasiswa dan pelajar.

Di antara yang hadir adalah dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), GP Ansor, Banser, FKPPI, Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), IPNU, IPPNU dan lain-lain. (ian/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Novanto: Kami Minta Wejangan Bu Mega


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler