jpnn.com - JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membela PT Pertamina terkait harga jual bahan bakar pesawat (avtur), yang dinilai lebih mahal 20 persen dari internasional. Pria yang lahir di Brebes 16 April 1963 ini mengaku memahami Pertamina menjual avtur dengan harga yang lebih mahal.
Pasalnya, sebagai perusahaan pelat merah, Pertamina juga harus melayani penjualan avtur tidak hanya di bandara ramai, namun di wilayah yang pelosok. Sebab Pertamina juga harus menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung di bandara tersebut, yang berimbas pada biaya operasional perseroan.
BACA JUGA: Duh...ââ¬Å½Jutaan PKL Terjerat Rentenir
"Saya bisa mengerti kenapa Pertamina (harga) avturnya lebih mahal. Semua pemain (perusahaan swasta) bisa konsentrasi ke tempat-tempat yang gemuk dan mudah. Saya simpati pada Pertamina, dia kan mesti menanggung dari (bandara) ujung ke ujung, yang swasta tidak berani masuk dia wajib masuk," ungkap Sudirman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9).
Meski demikian, dia sepakat kalau harga jual avtur di Indonesia harus diberikan seefisien mungkin. Untuk itu, dia juga berharap perusahaan yang kini dipimpin oleh Dwi Soetjipto ini bisa lebih terbuka memberikan rincian.
BACA JUGA: Istri KSAL Kaget Saat Kunjungi Galeri Indonesia WOW
"Kalau Pertamina open book kan bagus, sebetulnya berapa margin dan cost-nya. Semua players baik Pertamina ataupun swasta harus memberikan harga seefisien mungkin. Badan usaha harus punya margin, tapi yang wajar," tandas mantan bos PT Pindad ini.(chi/jpnn)
BACA JUGA: RJ Lino: Kereta Api Gak Bisa Bersaing!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow.. Krakatau Steel Minta PMN Rp 1,5 triliun
Redaktur : Tim Redaksi