jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara menyarankan Presiden Joko Widodo mencari pengganti Archandra Tahar dari kalangan profesional, bukan asal partai politik.
“Sebaiknya Menteri ESDM yang menggantikan Arcandra Tahar adalah orang yang profesional, non partisan terhadap kelompok apa pun dan juga bukan dari parpol," kata Igor, Jumat (19/8).
BACA JUGA: Dalami Kasus Suap Putu, KPK Garap Anggota Banggar
Sebelumnya beredar kabar politikus Partai Golkar yang juga Komisi VII DPR Satya Widya Yudha masuk dalam nominasi menggantikan Arcandra. Begitu juga dengan rekan sejawatnya di Komisi VII DPR Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto, turut disebut-sebut masuk nominasi.
Direktur Survei dan Polling Indonesia ini mengatakan, jika menteri dari kalangan parpol tentu kondisi akan terus gaduh. Menurutnya, perdebatan politik panjang tidak terhindarkan terlebih jika Jokowi memilih menteri ESDM dari Golkar.
BACA JUGA: John Kei Benarkan Materi Pembicaraan Haris dan Fredi Budiman
Ini mengingat partai beringin tidak berkeringat memenangkan Jokowi saat pemilihan presiden 2014 lalu.
Karenanya, ia menegaskan, pasti akan sulit untuk meredam marahnya para pendukung Jokowi yang berkeringat waktu itu karena tiba-tiba mantan lawan politik malah diberikan tempat.
BACA JUGA: Kapolri Kunjungi Anak-anaknya di KPK
Meskipun sebagai salah satu upaya Jokowi untuk mendapatkan dukungan politik dari Golkar, tapi secara etika politik jelas tidak fair. "Tidak adil bagi pihak yang mengawalnya sejak awal," tutur Igor.
Igor menambahkan, dengan kondisi objektif sekarang, justru yang dibutuhkan adalah figur yang bisa merangkul semua pihak. "Mengingat sektor energi amat strategis, harus dipilih orang yang tenang, tapi terampil bekerja," kata Igor.
Selain itu, Igor, menambahkan, calon menteri ESDM juga harus memahami semua prosedur kontrak-kontrak investasi di sektor pertambangan. Mampu membangun pondasi regulasi yang jelas dan secara aktif mengarahkan ke arah mana sektor energi bergerak.
Menurut Igor, meskipun dari kalangan profesional yang memahami kontrak kontrak investasi, sebaiknya dipulih yang sudah ahli di bidang permodalan. Mengingat sektor energi sangat memerlukan pemahaman yang dalam bagaimana struktur modal bekerja.
"Lebih bagus lagi jika berlatar belakang pendidikan geologi sehingga memiliki pemahaman mendasar soal sektor energi pada umumnya. Selain itu jelas soal kejujuran dan karakter, nasionalismenya tinggi,” katanya.
Karenanya, Igor meminta Presiden Jokowi untuk memilih menteri secara hati-hati dan jangan terburu-buru.
"Serta menghindari bisikan dari orang sekelilingnya yang sudah membuat rekomendasi yang salah dalam kasus Archandra," pungkasny. (boy/jpnn
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasal Pimpin Sertijab Pangarmabar dan Pangkolinlamil
Redaktur : Tim Redaksi