jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris meragukan partai politik mau mengusung nama Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, Anies bukanlah sosok yang potensial untuk menjadi capres atau pun cawapres.
"Pertama, kalo didasarkan hasil survei biasa saja, elektabilitas tidak signifikan. Kedua, kalaupun punya peluang tidak atau belum ada ada parpol pengusungnya," ucap Haris singkat kepada INDOPOS (Jawa Pos Group)..
BACA JUGA: Kecewa pada TGB, PA 212 Siap Dukung Anies Baswedan Capres
Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago juga meragukan nama Anies menjadi capres ataupun cawapres.
Menurutnya banyak risiko yang harus diambil Anies kalau melepaskan jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta
BACA JUGA: Maaf Pak Anies, PAN dan PKS Tetap Dahulukan Kader
"Risiko ada sama Anies. Pertama kalau beliau enggak menang dalam pilpres maka rugi banyak karena juga sudah mundur dari jabatan gubernur. Kedua merusak citra dan rakyat enggak percaya dengan janji politisi yang pernah berjanji menyelesaikan jabatannya selama 5 tahun, ini jelas habitus politik buruk, politisi yang tak amanah," ujarnya saat dihubungi INDOPOS.
BACA JUGA: Kecewa pada TGB, PA 212 Siap Dukung Anies Baswedan Capres
BACA JUGA: Relawan Jokowi Dukung TGB jadi Cawapres, Empat Alasannya
Direktur eksekutif Voxpol Center ini pun menuturkan bahwa Anies Baswedan terlihat masih nyaman menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Kalau kita lihat gaya tubuh dan gaya bahasa Anies selama ini, masih sangat nyaman dan ingin menyudahi dulu amanah gubernur DKI Jakarta, karena tak baik tabiat selama ini politisi yang lompat pagar. Terlebih Gerindra juga tak akan ikhlas jika Prabowo tak menjadi capres, serta PKS yang tak akan ridho menempatkan cawapres selain kader partainya," tambahnya. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Anies Berintegritas, Tak Seperti Jokowi
Redaktur & Reporter : Soetomo