jpnn.com - JAKARTA- Kementerian Perindustrian terus melakukan berbagai langkah strategis untuk membangkitkan kembali kejayaan industri kedirgantaraan nasional. Salah satunya dengan mengkaji pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai sarana pusat desain pesawat udara dan komponennya.
“Kemenperin akan membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang diharapkan dapat diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,” kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan dalam keterangan persnya, Selasa (26/1).
BACA JUGA: Hebat, Telkom Wakili Indonesia Raih Penghargaan Skala Asia
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan Kemenperin diantaranya yaitu mengidentifikasi industri komponen pesawat udara serta melaksanakan bimbingan teknis kepada industri komponen agar memiliki kompetensi dan standar dalam pembuatan komponen-komponen pesawat.
“Hingga saat ini, beberapa bimbingan teknis yang dilaksanakan antara lain bimtek rubber seal, interior, komponen metal, tools dan jig, standar mutu komponen pesawat, ban vulkanisir pesawat serta workshop pembuatan main dan nose landing gear untuk pesawat N219,” ujar Putu.
BACA JUGA: Transaksi e-Commerce Diperkirakan Capai Ratusan Triliun
Lanjutnya, Kemenperin
telah memfasilitasi sinergi antara industri komponen nasional yang berpotensi membuat komponen pesawat udara dengan PT Dirgantara Indonesia(PT DI) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI). Program ini mendorong industri nasional terlibat dalam pembuatan komponen pesawat N219, N245, N270, NC 212, CN 235, R-80, Helikopter dan lain-lain.
“Saat ini telah terfasilitasi konsorsium industri dalam pembuatan main dan nose landing gear serta konsorsium pembuatan windshield pada Pesawat N219. Hal ini mewujudkan target TKDN pada pesawat N219 sebesar 60 persen,” tutur Putu.
BACA JUGA: Ada Promo Tiket Murah Dari PT KAI Nih
Selain langkah-langkah tersebut, Kemenperin juga sedang memfasilitasi komponen pesawat udara nasional untuk mendapatkan sertifikasi baik dari dalam maupun luar negeri, melakukan monitoring konsorsium pengembangan komponen pesawat N219, melakukan sosialisasi keunggulan pesawat N219 ke Pemerintah Propinsi, serta membangun kerja sama luar negeri untuk mengembangkan kapasitas industri komponen pesawat udara nasional. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam Bekukan Izin Ekspor Freeport
Redaktur : Tim Redaksi