jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yoedhoyono (SBY) mengeluarkan perintah mendadak kepada para pengurus partai mercy di daerah. Mereka wajib datang ke Jakarta untuk dijadikan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) saat hari coblosan pilkada 15 Februari nanti.
”Perintah itu dilakukan guna menyukseskan gelaran pilgub DKI. Instruksi SBY itu sudah dilakukan beberapa hari yang lalu,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo kepada wartawan, Senin (30/1)
BACA JUGA: Ahok Ingin Naikkan Gaji Tenaga Honorer DKI
Namun, Roy juga tidak membantah banyak pengurus yang memang hadir ke Jakarta karena kesadaran sendiri. Ini mengingat, kesadaran kader Partai Demokrat bahwa Jakarta merupakan barometer bagi daerah-daerah lain.
”Wajar kok, karena partai-partai lain juga menginstruksikan yang sama. Karena hampir 51 persen pilkada Jakarta sangat berpengaruh bagi Indonesia. Jadi ada kewajiban untuk menyukseskan,” kata Roy menegaskan.
BACA JUGA: Perintah Mendadak dari Pak SBY
Lebih jauh, Roy mengungkapkan, kalau instruksi kepada pengurus tidak hanya pada pilgub DKI Jakarta saja, melainkan juga pada pilkada daerah lainnya. Pasalnya, Demokrat fokus bisa menang disemua gelaran pilkada yang ada.
”Semua daerah juga kok, semua pengurus harus hadir. Tidak hanya Jakarta lho,” tukasnya.
BACA JUGA: Sandi Bakal Menghadap Prabowo Jelang Debat Ketiga
Kendati demikian, masih menurut mantan Menpora itu, perhatian SBY dan Partai Demokrat terhadap pilkada DKI Jakarta tak bisa ditutupi.
Sebab, Agus Harimurti Yudhoyono merupakan calon yang diajukan koalisi pimpinan Partai Demokrat ini juga putra sulung SBY.
Bahkan akhir pekan lalu, lanjutnya, Partai Demokrat secara resmi mengeluarkan siaran pers khusus merespons perkembangan terakhir pilkada DKI Jakarta.
Partai Demokrat menilai kompetisi pilkada DKI Jakarta sudah tak fair dan tidak tertib. Penegakan hukum berat sebelah. Campur tangan kekuasaan dinilai telah melampaui batas.
”Partai Demokrat mengamati bahwa kompetisi politik yang seharusnya berlangsung damai, fair dan tertib telah berkembang ke arah sebaliknya,” tudingnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, media sosial telah menjadi wilayah yang sangat tidak sehat serta penuh dengan black campaign.
Diuraikannya, Partai Demokrat melihat gejala ketidaknetralan negara beserta aparaturnya mulai tampak terlihat. Campur tangan kekuasaan dinilai telah melampaui batas.
”Rakyat telah melihat penegakan hukum yang berat sebelah dan terkesan dicari-cari,” ujar Hinca.
Hal ini, menurut Partai Demokrat dapat merusak asas keadilan hukum yang mestinya berlaku untuk semua.
”Karena itu, kekhawatiran bakal adanya kecurangan dalam proses pilkada DKI Jakarta mulai tercium meningkat," imbuhnya. (aen/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Jurkam Anies, Putra Zainuddin MZ Sindir Djarot
Redaktur & Reporter : Adil