jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Polrestro Jakarta Selatan melibatkan sejumlah ahli kejiwaan untuk melakukan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) terhadap Christoper Daniel Sjarif, sopir Mitsubishi Outlander yang menewaskan empat orang dalam kecelakaan beruntun di Jalan Arteri Pondok Indah beberapa waktu lalu. Metode pemeriksaan yang sama juga dilakukan pada Muhamad Ali husni Riz, teman Christoper.
Pemeriksaan MMPI dilakukan untuk mengungkap motivasi Christoper merebut kendali mobil Mitsubishi Outlander milik Ali yang pada akhirnya menabrak hingga menyebabkan empat korban tewas. Sebelum kecelakaan, Ali dan Christoper sempat terlibat pertengkaran.
BACA JUGA: Polisi Pastikan Sopir Outlander Maut tak Alami Gangguan Jiwa
Akibat cekcok itu, Ali pun turun dari mobil. Sementara Christoper lantas mengambil alih mobil yang ketika itu dikemudikan Sandi, sopir Ali hingga berujung kecelakaan maut.
Kasat Narkoba Polrestro Jaksel AKBP Hando Wibowo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/1) mengatakan, pihaknya mencoba melakukan pendekatan dari hati ke hati, termasuk saat mengorek keterangan dari Ali. “Bukan berita acara pemeriksaan kepolisian, coba kita bicara dari hati ke hati. Saya tanyakan kepada Ali, kenapa berantem sama si Christoper? “Habisnya dia (Christoper, red) nyebelin, Om," kata Hando menirukan jawaban Ali.
BACA JUGA: Jakarta Kota Paling tak Aman Sedunia, Ini Pembelaan Djarot
Dari pengakuan Ali itulah Hando langsung memberitahukan kepada penyidik kecelakaan lalu lintas untuk memanggil ahli. Di antaranya adalah Profesor Sarlito Wirawan, Seno Aji, Tb Roni Niti Baskara dan Novi Arianti.
Hando menjelaskan, pelibatan para ahli itu untuk mengetahui motivasi Christoper mengemudi dengan kecepatan tinggi hingga berujung kecelakaan maut tersebut. ”Jadi nanti akan kita periksa, akan dalami secara kejiwaan karena tidak mungkin ujug-ujug nabrak dua orang tidak berhenti. Ada suatu luapan emosi yang mau disampaikan. Itu nanti ahli yang menyampaikan," kata dia.
BACA JUGA: Organda DKI tak Bisa Paksa Angkutan Turunkan Tarif
Namun, Hando menegaskan tidak menyebut Ali dan Christoper adalah pasangan sesama jenis. Yang jelas, kata Hando, di dalam mobil terjadi pertengkaran antara Ali dan Christoper. "Nah, inilah yang kita cek dan yang bisa menjawab nanti psikiatri, psikolog," paparnya.
Lebih lanjut Hando menduga Christoper sengaja mengaku telah mengonsumsi narkoba jenis LSD supaya lepas dari jeratan hukum. Sebab, kata Hando, kalau pelaku di bawah pengaruh narkoba, maka perbuatannya yang mengakibatkan empat orang tewas tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Dia ini anak cerdas. Dia katakan bahwa dia pengguna LSD, maka dia akan bebas dari tuntutan kecelakaan karena dia melakukan dalam kondisi tidak sadar," paparnya.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak mengatakan, pihaknya juga sudah mendalami kejiwaan dan kesehatan Christoper. "Hasilnya bagus, artinya normal tidak ada kelainan," kata Musyafak.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, DKI Anggarkan Rp 750 Juta Untuk Satu Pohon
Redaktur : Tim Redaksi