JAKARTA--Para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mendesak pemerintah tidak hanya terfokus pada Jawa saja. Mereka mendesak pemerintah mengembangkan kawasan industri di luar Jawa agar investor tidak hanya terpusat di Jawa khususnya Jawa Barat.
"Para pengusaha di daerah kabupaten/kota terutama Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera, sangat merindukan adanya kawasan industri di daerahnya. Hanya saja mereka mengalami kendala yang besar untuk menciptakan wilayah kawasan industri di daerah mereka berusaha," kata Ketua Umum HKI Sanny Iskandar di Jakarta, Rabu (13/3).
Lanjutnya, kendala utama yang dirasakan para pengusaha di daerah adalah minimnya sarana infrastruktur terutama jalan serta listrik. Kalaupun ada pengusaha yang nekat membentuk kawasan industri, nasibnya ancur-ancuran.
"Contohnya kawasan industri di Medan. Mereka mengalami kesulitan luar biasa, karena itu kami (HKI) memberikan bantuan dengan menggandeng swasta dalam pembangunan infrastrukturnya. Namun, lagi-lagi terkendala oleh birokrasi pemdanya," ungkapnya.
Ditambahkan pria berkacamata ini, sudah saatnya kawasan industri harus berkembang di luar Jawa terutama di daerah-daerah yang punya produk industrinya dengan membangun infrastruktur untuk menarik investor.
Jalan antar kawasan industri sangat penting dibangun karena selama ini ditanggung swasta. Ironisnya, mereka dihadapi dengan biaya tinggi akibat banyaknya pungutan.
"Untuk urusan jalan, peran pemda sangat minim. Harusnya pemda ikut membantu paling tidak untuk pemeliharaan. Pemda hanya mau terima pajak dan retribusi tapi tidak mau membangun serta memelihara jalan. Alhasil jalan-jalan antar kawasan industri yang sudah dibangun pengusaha kondisinya ancur-ancuran," tandas Sanny. (Esy/jpnn)
"Para pengusaha di daerah kabupaten/kota terutama Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera, sangat merindukan adanya kawasan industri di daerahnya. Hanya saja mereka mengalami kendala yang besar untuk menciptakan wilayah kawasan industri di daerah mereka berusaha," kata Ketua Umum HKI Sanny Iskandar di Jakarta, Rabu (13/3).
Lanjutnya, kendala utama yang dirasakan para pengusaha di daerah adalah minimnya sarana infrastruktur terutama jalan serta listrik. Kalaupun ada pengusaha yang nekat membentuk kawasan industri, nasibnya ancur-ancuran.
"Contohnya kawasan industri di Medan. Mereka mengalami kesulitan luar biasa, karena itu kami (HKI) memberikan bantuan dengan menggandeng swasta dalam pembangunan infrastrukturnya. Namun, lagi-lagi terkendala oleh birokrasi pemdanya," ungkapnya.
Ditambahkan pria berkacamata ini, sudah saatnya kawasan industri harus berkembang di luar Jawa terutama di daerah-daerah yang punya produk industrinya dengan membangun infrastruktur untuk menarik investor.
Jalan antar kawasan industri sangat penting dibangun karena selama ini ditanggung swasta. Ironisnya, mereka dihadapi dengan biaya tinggi akibat banyaknya pungutan.
"Untuk urusan jalan, peran pemda sangat minim. Harusnya pemda ikut membantu paling tidak untuk pemeliharaan. Pemda hanya mau terima pajak dan retribusi tapi tidak mau membangun serta memelihara jalan. Alhasil jalan-jalan antar kawasan industri yang sudah dibangun pengusaha kondisinya ancur-ancuran," tandas Sanny. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Generasi Muda Sekarang Lebih Banyak Peluang
Redaktur : Tim Redaksi