BANJARMASIN - Penyalahgunaan narkoba di Kalsel makin mengkhawatirkan. Kementerian Sosial memetakan, penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu dari enam kelompok masalah kesejahteraan sosial di Kalimantan. Kalsel menempati urutan pertama penyalahgunaan narkoba.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial Regional IV Kalimantan Tahun 2012 yang berlangsung di A Hotel Banjarmasin. Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan mengungkapkan, pengguna narkoba di Kalimantan berjumlah 120.131 orang.
"Ini kondisi memprihatinkan dan menjadi ancaman serius. Data narkoba di Kalsel juga cukup tinggi," ungkap Rudy.
Dari seluruh kabupaten/kota, Tanah Bumbu menempati peringkat tertinggi pengguna narkoba. "Disusul Banjarmasin dan kabupaten/kota lainnya," ujarnya. Tingginya peredaran narkoba di Tanah Bumbu tidak lepas dari perkembangan bisnis pertambangan yang pesat. Rudy menyebut, pertambangan menjadi sumber masalah baru bagi peredaran narkoba.
"Di daerah yang pertambangannya maju dan perkebunannya berkembang, biasa peredaran narkobanya juga tinggi," cetusnya.
Lantaran permasalahan tersebut, Rudy berharap Kementerian Sosial memberikan perhatian khusus. Menurut dia, Kalimantan perlu memiliki pusat krisis penanganan masalah sosial. Salah satunya adalah pusat rehabilitasi narkoba.
"Kita memang sudah punya Sambang Lihum tapi itu pengobatannya saja, kalau rehab sosialnya kita belum punya," tegasnya.
Plh Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial, Mukman Nuryana menyambut baik usulan tersebut. Kedepan, ada kemungkinan, Kalsel akan menjadi pusat rehabilitasi sosial bagi pengguna narkoba di Kalimantan.
"Saya kira satu usulan yang baik, ada niat dan komitmen menyembuhkan warga kita di regional IV. Itu ide yang bagus, berdasarkan prinsip otda harus didukung. Soal anggaran bisa bicarakan kedepan," ucap Mukman. (tas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timbun Solar Subsidi Dijual ke Industri
Redaktur : Tim Redaksi