Kawinkan Lomba Tradisional dan Tantangan Fisik

Kamis, 23 Agustus 2018 – 18:31 WIB
Warga RT 5 Dukuh Kupang berpose sebelum acara dimulai. FOTO : JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Perayaan Hari Kemerdekaan RI belum juga pudar. Anggota masyarakat dengan penuh semangat terus melakukan beragam kegiatan positif. Salah satunya yang terlihat di RT 5 RW 1 Kelurahan Dukuh Kupang Surabaya. Tak hanya mendirikan panggung hiburan, segenap warga dengan inisiatif melakukan acara yang bertema tradisional. Mulai dari menyanyikan lagu-lagu daerah hingga tampil mengenakan busana adat.

Menurut Ketua RT 5 Samsul, acara tersebut rutin dilakukan. ”Selain merayakan kemerdekaan, juga jadi ajang silaturahmi dan meningkatkan keguyuban sesama warga,” kata pria dua anak itu.

BACA JUGA: Komunitas Suzuki Motor Pulogadung Gelar Touring Merdeka

Namun, meski rutin, tema yang diangkat tiap tahun berbeda. Jika tahun ini lebih ke panggung rakyat dengan hiburan seni musik, untuk tahun depan rencananya mengambil tema religi. ”Karena menurut kalender, tahun depan itu juga dekat lagi dengan momen Idul Adha. Jadi kami akan mengadakan pengajian bersama,” jelas dia.

Hal yang sama juga terlihat di GOR Futsal Universitas Negeri Surabaya (Unesa), saat 50 anak mengikuti beragam lomba yang dihelat oleh Trainingzone. Lombanya bersifat tradisional macam balap karung atau tarik tambang. Namun, ditambahkan hambatan untuk mengetes kekuatan fisik anak. 

BACA JUGA: Pimpin Upacara HUT RI, Danny Pomanto Apresiasi Nelayan



Misalnya lomba kempit balon. Anak-anak diminta mengempit balon sambil jalan dari garis awal ke garis finis. Di tengah lintasan, dipasang hurdle atau penghambat. Jenisnya disesuaikan dengan kelas peserta. Misalnya, untuk kategori dua yang diikuti anak-anak 7-10 tahun, hurdle berupa pipa paralon setinggi mata kaki. Di kategori tiga yang diikuti anak-anak 11-13 tahun, hurdle berupa gawang setinggi 1 meter. Mereka harus mbrosot di bawahnya. 

"Eh, balonmu jatuh. Harus ngulang di start tauuuu," teriak Darren, salah seorang peserta, kepada temannya yang dia anggap curang. Namun, temannya itu tak menggubris peringatannya. Tak sedikit yang sudah hampir finis, tapi harus kembali ke start karena balon lepas. "Susah banget. Apalagi kalau lepas harus balik ke garis start lagi," ungkap Finn Alessa Yowans, peserta kategori tiga. 

Founder Trainingzone Indonesia Lucy Widya Fathir menjelaskan bahwa tujuan utamanya ialah mengenalkan lomba-lomba tradisional kepada anak-anak zaman sekarang. "Selain itu untuk mengumpulkan anak-anak dari semua kalangan untuk merayakan kemerdekaan bersama," terang perempuan yang juga dosen di Fakultas Ilmu Olahraga Unesa tersebut. 

"Halang rintang tersebut menjadi challenge tersendiri yang dapat melatih mental mereka. Sebab, saat olahraga, bukan hanya fisik yang harus dilatih. Mental juga harus seimbang," jelasnya. (ama/c9/any)

BACA JUGA: Anies Baswedan Singgung Bendera saat Upacara Kemerdekaan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Rancang Serangan Serentak saat HUT RI, Waspada!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
HUT RI  

Terpopuler