jpnn.com, JAKARTA - Blackcurrant termasuk dalam jenis beri-berian berwarna ungu dan memiliki rasa agak asam. Buah berukuran kecil ini diolah menjadi berbagai bentuk makanan kismis, selai, smoothies, dan lain-lain.
Berikut ini manfaat blackcurrants untuk kesehatan, seperti dilansir laman Stylecraze, Rabu (18/12).
BACA JUGA: Ini 5 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari
1. Memiliki Efek Anti-inflamasi
Peradangan bisa menyebabkan penyakit jantung, hati, dan ginjal. Peradangan juga bisa menyebabkan radang sendi, infeksi saluran kemih (ISK), dan gangguan neurodegeneratif. Antosianin adalah kelas polifenol yang sebagian besar ditemukan dalam blackcurrant. Ekstrak blackcurrant menekan aktivasi komponen pro-inflamasi dalam sistem kekebalan tubuh Anda. Molekul-molekul ini menargetkan sel-sel khusus seperti makrofag. Ini mencegah beberapa gangguan peradangan yang memburuk.
BACA JUGA: 7 Kiat Mengatasi Radang Tenggorokan Tanpa Obat
2. Menenangkan Perut Dan Membantu Pencernaan
Studi mengkonfirmasi adanya aktivitas antispasmodik dari buah-buahan ini. Quercetin, myricetin, dan flavonoid lainnya menghambat kejang di lambung dan usus. Juga, daun blackcurrant telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati diare.
BACA JUGA: 5 Jenis Bahan Dapur ini Bisa jadi Obat Kolesterol Tinggi
3. Meningkatkan Kesehatan Ginjal
Efek antioksidan dan antiinflamasi blackcurrant mencegah gangguan ginjal kronis. Ekstrak blackcurrant juga menghambat pembentukan batu ginjal. Jus atau teh blackcurrant membuat urin Anda lebih basa (meningkatkan pH-nya).
4. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, hati, dan metabolisme lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya anthocyanin menyebabkan penurunan kadar kolesterol total dan LDL. Penelitian dengan ekstrak blackcurrant adalah bukti yang mendukung efek ini.
5. Memiliki Efek Antidiabetes
Blackcurrant mengandung anthocyanin seperti cyanidin 3-rutinoside, delphinidin 3-glucoside, dan peonidin 3-rutinoside. Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, fitokimia ini meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2. Enzim metabolisme karbohidrat (seperti α-Glucosidase dan α-amilase pankreas) adalah target dari anthocyanin. Mereka memblokir aktivitas enzim ini. Akibatnya, pemecahan karbohidrat yang cepat menjadi melambat. Pada akhirnya, anthocyanin bisa mencegah lonjakan tiba-tiba kadar gula atau glukosa darah Anda.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany