KBFP Angkatan 8 Bekali Caleg Muda Kepemimpinan dan Demokrasi

Selasa, 02 Oktober 2018 – 10:49 WIB
Para caleg muda dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan kedelapan di Jakarta 1-5 Oktober 2018. Foto: KBFP

jpnn.com, JAKARTA - Ada yang berbeda pada Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan kedelapan di Jakarta 1-5 Oktober 2018.

Calon legislatif (caleg) muda dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program pelatihan pemimpin muda itu.

BACA JUGA: Sumpah Pemuda Momen Utamakan Kohesi Sosial untuk Persatuan

Mereka adaah caleg DPR RI, DPRD provinsi, hingga DPRD tingkat kota dan kabupaten.

Inisiator program Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan, kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas demokrasi dan kapasitas anak muda yang nantinya menjadi pemimpin.

“Hal seperti ini memang mestinya menjadi perhatian negara. Namun, melalui program Kader Bangsa ini kami tunjukkan bahwa masyarakat sipil dan anak muda, serta pihak swasta, dapat pula berkontribusi secara konsisten ikut mencetak calon-calon pemimpin bangsa,” kata Nugroho, Senin (1/10).

Nugroho menjelaskan, saat ini alumnus program Kader Bangsa telah tersebar di berbagai profesi kepemimpinan dan institusi dari Aceh sampai Papua.

"Ada yang menjadi pimpinan di media, wirausaha, NGO, akademisi, KPUD, guru, budayawan, profesional, dan bahkan kepala daerah muda,” kata Nugroho.

Dia menambahkan, pihaknya berfokus pada caleg muda dari berbagai partai dan daerah pada angkatan kedelapan ini.

“Kami harapkan nanti anak muda bergerak bersama untuk membuat negara-bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik,” ujar mantan Staf Khusus di Kantor Staf Presiden itu.

Menurut Nugroho, program Kader Bangsa telah mencetak tujuh angkatan. Alumninya kini tersebar dan telah berkiprah menjadi pemimpin komunitas serta di sejumlah institusi daerah sampai tingkat nasional.

Mereka juga menjadi pembentuk opini yang berpengaruh dan menjadi teladan di lingkungannya masing-masing.

“KBFP telah menjadi medium efektif merajut kebersamaan dan kerja sama dalam konteks masyarakat majemuk yang dibutuhkan Indonesia,” ujar doktor politik alumnus UNSW Sidney tersebut.

Ekonom Universitas Indonesia yang juga Direktur Istitute For Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya menjadi salah satu pemberi materi.

Dia menjelaskan, program Kader Bangsa merupakan hal yang dibutuhkan oleh anak muda dan Indonesia secara keseluruhan.

"Sejak dulu model kaderisasi dan pemberdayaan anak muda seringkali membosankan. Era reformasi malah model kaderisasi terkotak di masing-masing partai politik,” kata Berly.

Berly menambahkan, program Kader Bangsa menawarkan pelatihan kepemimpinan, kebangsaan dan kaderisasi yang berbeda.

“Serius tapi menyenangkan, serta independen atau tidak partisan. Hasilnya sejauh ini menurut saya luar biasa,” kata Berly. (jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler