JAKARTA - Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang kian panas membuat Kemenlu RI mempertimbangkan untuk mengevakuasi WNI dari dua negara tersebut. Apalagi, pada 5 April lalu, Kemenlu Korea Utara membrifing perwakilan-perwakilan asing di Pyongyang untuk membahas rencana evakuasi personel diplomatik dari negeri pimpinan Kim Jong-un itu.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pyongyang termasuk yang turut membahas hal itu. ""KBRI Pyongyang memang sedang mempertimbangkan rencana evakuasi personel-personel perwakilan asing dari Pyongyang, Korea Utara,"" ujar Juru Bicara Kemenlu Michael Tene di Jakarta kemarin (6/4).
Tene mengungkapkan, selama ini KBRI Pyongyang juga telah mempersiapkan rencana terkait dengan langkah-langkah darurat untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Termasuk, kemungkinan evakuasi dan repatriasi atau pemulangan. ""Tentunya pelaksanaan dan penerapan rencana darurat tersebut disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di Korea Utara,"" jelas Tene.
Terkait dengan langkah darurat, Tene memaparkan, pihaknya juga terus melaporkan hal itu kepada Menlu Marty Natalegawa. ""Menlu terus berkomunikasi dengan KBRI Pyongyang untuk memantau situasi di negara tersebut,"" papar Tene. Berdasar data, saat ini WNI di Korea Utara tercatat 30 orang.
Sebagaimana diketahui, saat ini situasi keamanan di Semenanjung Korea semakin panas dan tak menentu. Korea Utara secara terang-terangan menyatakan status perang dengan negara tetangganya tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kedua negara akan diselesaikan dengan cara perang. Pernyataan itu juga menyebutkan, status perang telah disepakati bersama oleh pemerintah, partai yang berkuasa, dan berbagai organisasi di Korea Utara.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah Korea Selatan memilih menanggapi dengan santai. Alasannya, ancaman seterunya itu bukan kali pertama terjadi. Korea Selatan kerap menerima ancaman dari negara serumpunnya tersebut. Apalagi, hingga kini, belum ada tanda-tanda penyerangan dari pihak Korea Utara.
Pada 29 Maret lalu, pemimpin muda Korut Kim Jong-un juga telah meneken surat perintah agar militernya siaga melancarkan serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Korea Selatan dan AS terus menggelar latihan militer bersama untuk mengantisipasi ancaman tersebut. (ken/c4/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wagub Aceh: Bulan Bintang Tetap Bendera Aceh
Redaktur : Tim Redaksi