jpnn.com, ZAGREB - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara diharapkan dapat terus menunjukkan peningkatan kinerja yang totalitas, profesional, dan progresif. Dengan semakin baik kinerja yang ditunjukkan, DPR RI juga tengah berupaya untuk mendorong Kementerian Luar Negeri untuk dapat meningkatkan besaran alokasi anggaran untuk Kedubes kita.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan saat pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Republik Kroasia Sjachroedin Zainal Pagaralam beserta jajaran di Zagreb, Kroasia, baru-baru ini. Kunjungan dalam rangka peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Kroasia ini juga diikuti beberapa Anggota DPR RI lintas komisi dan fraksi.
“Bagaimanapun juga KBRI telah berjasa memperkenalkan Indonesia ke negara terkait. Untuk itu, penghargaan kepada duta besar yang berkinerja baik juga harus diberikan. Maka melalui pertemuan ini kami harapkan dapat mendorong KBRI untuk meningkatkan hubungan Diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia,” kata Taufik.
Politisi F-PAN itu menilai, persahabatan yang telah terbangun antara Indonesia dengan Kroasia selama ini seolah menegaskan kehangatan dan keakraban hubungan baik kedua negara berpotensi mewujudkan mimpi, terutama bagi negara kita untuk dapat menjadi negara paling berpengaruh di kawasan bahkan dunia masih sangat dimungkinkan untuk terwujud.
Saya berharap, Bapak Dubes dan seluruh staf KBRI di Zagreb bisa terus giat berkontribusi dalam memperkenalkan Indonesia dari berbagai aspek, seperti budaya, olahraga, dan lainnya. Sehingga hubungan kerjasama Indonesia dan Kroasia yang saat ini telah terbangun dengan sangat baik, bisa lebih ditingkatkan kembali di masa mendatang,” harap Taufik.
Taufik memaparkan, berdasarkan proses kalibrasi data The Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), maka secara resmi World Economic Forum (WEF) telah merilis bahwa indeks daya saing pariwisata Indonesia telah naik sebanyak 8 peringkat, yang awalnya posisi 50 besar dunia telah berada di posisi 42.
Diketahui, peningkatan indeks daya saing pariwisata Indonesia ini merupakan yang kedua kali semenjak 2015. Kenaikan yang pertama itu sebanyak 20 peringkat, yang awalnya posisi 70 besar dunia telah berada di posisi 50 besar dunia.
“Dari data TTCI tersebut, kita bisa urai bahwa pilar Business Environment telah naik sebesar 3 peringkat, yang awalnya posisi 63 telah berada di posisi 60. Di samping itu pilar International Openess telah naik drastis sebesar 38 peringkat, yang awalnya posisi 55 telah berada di posisi 17,” papar Taufik.
Politisi asal dapil Jawa Tengah itu melihat, sebab utama kenaikan pilar International Openess yang drastis ini ialah Bebas Visa Kunjungan. Selanjutnya pilar Priorization Travel and Tourism telah naik sebesar 3 peringkat, yang awalnya posisi 15 telah berada di posisi 12.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Republik Kroasia Sjachroedin Zainal Pagaralam berharap, kunjungan ini dapat semakin meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kroasia, dan memberikan dukungan kepada KBRI Zagreb.(adv/jpnn)
BACA JUGA: DPR Bakal Sambut Istimewa Peserta Aksi 299?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Promosikan Pancasila di Forum Parlemen Multilateral
Redaktur : Tim Redaksi