jpnn.com, KUNINGAN - Ratusan petugas diturunkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan seluruh personel gabungan yang terlibat disebar untuk mempercepat proses pemadaman kobaran api.
BACA JUGA: Kanada Mengalami Kebakaran Hutan Terburuk, Ini Alasan Mengapa Kita Harus Peduli
"Jumlah personel pemadaman 120 orang terdiri dari Balai TNGC, TNI, Polri, pemadam kebakaran, tim kami, aparat desa setempat dan masyarakat," kata Indra.
Ia menuturkan titik kebakaran hutan di Gunung Ciremai berada di wilayah Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, yang diketahui terjadi kebakaran sejak Jumat (25/8) siang.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Hawaii Tewaskan 53 Orang, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?
Awal kebakaran hutan, kata dia, terlihat di Blok Batu Kuda, tapi kini telah menyebar ke sejumlah lokasi kawasan hutan di gunung tersebut.
"Pukul 10.30 WIB, Jumat kemarin, kepulan asap terlihat oleh masyarakat di kawasan Blok Batu Kuda. Kemudian api menyebar mengarah ke Bukit Seribu Bintang dan ke arah Blok Karang Dinding," katanya.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Gelombang Panas Menerjang Aljazair Menyebabkan Kebakaran Hutan
Ia menyampaikan proses pemadaman sempat terkendala dengan sulitnya menjangkau daerah titik api yang banyak bebatuan dan berbahaya bagi petugas.
Hal tersebut, kata dia, semakin diperparah dengan kondisi angin kencang, sehingga membuat kobaran api dapat menyebar ke area lainnya.
"Tim gabungan disebar ke beberapa titik untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan seperti jet shooter, selang atau pipa air dan peralatan lainnya yang ada," katanya.
Supaya titik api tidak bertambah banyak, lanjut Indra, petugas gabungan membuat sekat bakar dari arah Bukit Seribu Bintang menuju Karang Dinding, yang dinilai efektif untuk memutus api menjalar ke lahan hutan lainnya.
"Pemadaman di beberapa titik lokasi dan pembuatan sekat bakar untuk mencegah api meluas," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean