CALIFORNIA - Anda suka meminum minuman energi? Para peneliti dari Universitas Pacific AS menemukan minuman energi, yang sering berisi kafein dan stimulan lainnya seperti Taurin dapat meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini bisa memicu seseorang untuk terkena serangan jantung.
Para dokter mengatakan terdapat bukti-bukti yang mereka temukan selama penelitian bahwa minuman energi meningkatkan tekanan darah secara meyakinkan. Khususnya, meningkatkan tekanan darah sistolik hingga 3.15 poin.
"Studi lain juga diperlukan untuk menilai dampaknya pada irama jantung," ujar Sachin Shah, penulis utama studi tersebut.
Dia meningatkan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi atau QT sindrom harus hati-hati ketika mengonsumsi minuman energi.
Hasil penelitian baru ini, langsung berdampak pada saham raksasa minuman Corp (MNST.O) yang telah jatuh sebanyak delapan persen. Saham perusahaan yang diperdagangkan pada USD 48.71 setelah bel penutupan Kamis lalu. Padahal sebelumnya berada di posisi pada USD 50.35 di Nasdaq.
Sementara itu, terkait adanya gugatan atas minuman energi yang diajukan orang tua gadis yang meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman energi, perusahaan mengatakan dari hasil penelitian medis tidak ditemukan adanya hubungan antara produk dan kematian seorang gadis remaja di Maryland tersebut.
Menurut Reuters, tahun lalu, perusahaan minuman energi ini dituding terlibat dalam lima kematian berbeda terkait produknya. Hingga berita diturunkan, Redbull sendiri tidak mau berkomentar. (esy/jpnn)
Para dokter mengatakan terdapat bukti-bukti yang mereka temukan selama penelitian bahwa minuman energi meningkatkan tekanan darah secara meyakinkan. Khususnya, meningkatkan tekanan darah sistolik hingga 3.15 poin.
"Studi lain juga diperlukan untuk menilai dampaknya pada irama jantung," ujar Sachin Shah, penulis utama studi tersebut.
Dia meningatkan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi atau QT sindrom harus hati-hati ketika mengonsumsi minuman energi.
Hasil penelitian baru ini, langsung berdampak pada saham raksasa minuman Corp (MNST.O) yang telah jatuh sebanyak delapan persen. Saham perusahaan yang diperdagangkan pada USD 48.71 setelah bel penutupan Kamis lalu. Padahal sebelumnya berada di posisi pada USD 50.35 di Nasdaq.
Sementara itu, terkait adanya gugatan atas minuman energi yang diajukan orang tua gadis yang meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman energi, perusahaan mengatakan dari hasil penelitian medis tidak ditemukan adanya hubungan antara produk dan kematian seorang gadis remaja di Maryland tersebut.
Menurut Reuters, tahun lalu, perusahaan minuman energi ini dituding terlibat dalam lima kematian berbeda terkait produknya. Hingga berita diturunkan, Redbull sendiri tidak mau berkomentar. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaya Hidup Berkendara ala Top 1
Redaktur : Tim Redaksi