jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, indikator keberhasilan Joko Widodo-Jusuf Kalla tergantung pada komposisi kabinet dan sejauh mana menteri-menteri yang dipilih mampu mengembang tugas selama lima tahun ke depan.
"Pemerintahan yang terpecah belah antara kekuatan di eksekutif dan legislatif seharusnya menjadi pemicu Jokowi untuk membentuk kabinet yang mengedepankan prinsip meritrokrasi," kata Burhanuddin di Cikini, Jakarta, Minggu (19/10).
BACA JUGA: Pengamat Sarankan Jokowi Turun Tangan Langsung Dekati KMP
Prinsip meristokrasi yang dimaksud oleh Burhanuddin adalah menempatkan orang yang tepat dalam susunan kabinet dalam pemerintahan Jokowi-Jk.
"Kabinet Jokowi harus dimulai dengan membentuk kabinet kerja yang diisi kalangan ahli yang kompeten dan memiliki jam terbang tinggi. Selain itu juga punya topangan politik memadai," ujarnya.
BACA JUGA: Demo, Difabel Protes Mekanisme Tes CPNS
Menurut Burhanuddin, tiga tahun pertama pemerintahan, Jokowi-JK harus berani mengambil kebijakan yang tidak populis tetapi baik bagi kepentingan bangsa ke depan. Ia menyatakan pertumbuhan ekonomi yang kurang berkualitas, naiknya defisit anggaran, infrastruktur yang terbengkalai, dan membengkaknya subsidi BBM yang tak tepat sasaran menjadi pekerjaan rumah di tangah menguatnya oposisi di parlemen.
"Disiplin koalisi harus menjadi modal penting terutama dalam menghadapi isu-isu yang tidak populis seperti kenaikan harga BBM," tandas Burhanuddin. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Sore Ini SBY Akan Ajak Jokowi Keliling Istana
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan SBY akan Bertemu Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi