Keberhasilan Program Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Tinggi, Cek Faktanya 

Senin, 13 Juni 2022 – 15:59 WIB
Seminar Blastula IVF Centre, seputar Program Ibu Hamil (Promil). Foto dokumentasi Siloam Hospitals

jpnn.com, JAKARTA - Klinik bayi tabung Blastula IVF Siloam Hospitals Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil mengelola 105 kehamilan sejak berdiri pada 21 Januari 2021.

Raihan ini dinilai tinggi jika dihitung berdasarkan rerata kelahiran fertilisasi in vitro (IVF) di dunia.

BACA JUGA: Program Bayi Tabung Makin Diminati, Morula IVF Tingkatkan Pelayanan

"Tingkat keberhasilan yang dicapai Blastula IVF termasuk tinggi dikarenakan menurut data dunia, rata-rata tingkat keberhasilan program IVF sebesar 35 persen," kata Direktur Siloam Hospitals Sriwijaya dr Bona Fernando dalam seminar Blastula IVF Centre, seputar Program Ibu Hamil (Promil), Minggu (12/6).

Terhitung mulai Februari 2021 hingga Desember 2021, tingkat keberhasilan yang diraih oleh Blastula IVF adalah sebesar 55% atau sebanyak 246 pasien.

BACA JUGA: Siloam Hospitals Sriwijaya Membuka Layanan Bayi Tabung

Yakni fresh pregnancy 50% dari total 141 pasien Embryo Transfer (ET) dan Frozen Embryo Transfer (FET) pregnancy 60% dari total 105 pasien yang di FET.

"Angka tersebut menunjukkan program bayi tabung pada klinik ini mengalami peningkatan rate yang signifikan," kata Bona Fernando.

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Sosok Istri Adul Dibongkar, Hotman Sindir Razman

Ditambahkannya, layanan bayi tabung Blastula IVF ini terjadi akibat sinergi yang baik antara klinisi dan manajemen untuk memberi harapan bagi mereka yang sedang menunggu keturunan. Siloam dan Blastula juga akan terus berkarya untuk kemajuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang infertilitas.

Head of Blastula IVF Clinic, dr. M. Aerul Chakra, SpOG (K) - FER, MIGS., mengatakan Blastula IVF Centre merupakan klinik bayi tabung dengan mengadopsi tekhnologi fertilisasi terkini dan terbaru.

Melalui dukungan penuh dari tenaga ahli dan laboratorium berstandar tinggi yang telah disediakan Siloam Hospitals Sriwijaya menjadi jaminan dari kualitas program IVF.

"Hal ini terlihat dari sukses rate yang tinggi dalam mewujudkan impian memiliki buah hati," kata Aerul Chakra.

Sementara itu, spesialis kandungan dr. Dwi Silvia Indrasari SpOG(k) FER, mengatakan ketidaksuburan dari pasangan suami istri adalah terkait masalah medis, yaitu tidak terjadi kehamilan setelah pasangan melakukan intercourse tanpa kontrasepsi selama satu tahun.

Dia pun menegaskan infertility bukanlah masalah pada wanita saja, tetapi juga pria. Menurut The National Infertility Association, sekitar 35% masalah infertility datang dari pria, 35 persennya dari wanita, dan sisanya dari kedua belah pihak atau karena sebab yang tidak dapat dijelaskan.

Selain hal tersebut, ada banyak penyebab ketidaksuburan dari pasutri yang disebabkan dari faktor medis tertentu dan faktor psikologis.

Misalnya, terjadinya gangguan ovulasi pada pasangan wanita dan gaya hidup tidak sehat dari pria. Untuk jangka pendek, penanganan ketidaksuburan melalui menginduksi ovulasi, mengurangi kadar androgen dalam sirkulasi.

“Penanganan ketidaksuburan jangka panjang, melalui perubahan gaya hidup pasutri. Hal itu guna mendapatkan berat badan ideal, normal yang otomatis akan menurunkan resiko penyakit jantung koroner pun diabetes melitus dengan menghindari efek hiperinsulinemia,” pungkas Dwi Silvia Indrasari. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler