Kebijakan Ahok Ini Bikin Pendatang Takut ke Jakarta

Selasa, 19 Juli 2016 – 19:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaitkan turunnya jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini dengan kebijakannya menertibkan pemukiman liar di seluruh penjuru ibu kota. Menurutnya, kebijakan tersebut membuat pendatang lebih sulit dalam mencari tempat tinggal di Jakarta.

"Saya pikir sih gini aja teorinya ibukota ya semakin banyak kawasan liar perumahan bangunan liar kamu bongkar maka pendatang akan makin berkurang, termasuk semakin banyak pabrik pindah keluar Jakarta itu juga akan semakin berkurang," terang pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (19/7).

BACA JUGA: Wagub Djarot: Susah Larang PNS DKI Main Pokemon Go

Terlebih, tambah dia, beberapa tahun belakangan ini Pemprov DKI Jakarta banyak melakukan pembongkaran bangunan liar, terutama di bantaran sungai Jakarta yang dimukimi sebagian besar buruh pabrik.

"Tinggal di Jakarta nyewa rumah susah. Kalau dulu kan ada pabrik pinggir bawah jembatannya sungai kan langsung rumah kontrakan. Sekarang kita bongkarin terus," ujarnya lebih lanjut. 

BACA JUGA: Ahok Siapkan Soft Landing Lewat Parpol...Begini Ceritanya

Namun di sisi lain, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengingatkan warga pendatang yang ingin mengurus kependudukannya harus dilayani dengan sebaik mungkin. "Orang datang ke Jakarta dia mau ada rumah ada apa, dia ngajuin KTP ke DKI itu nggak boleh tolak lho, itu ada undang-undangnya, undang-undang kependudukan dengan e-KTP," terangnya.

Oleh karena itu, lagi-lagi dia menegaskan bahwa siapapun yang tinggal di luar Jakarta tetap diperbolehkan datang. "Semua orang boleh datang ke Jakarta yang penting ada yang jamin, ada rumah," demikian Ahok. (rmol/dil/jpnn)

BACA JUGA: Dikelilingi 3 Srikandi, Ahok Merasa seperti Raja Minyak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Dukung Rizal Ramli Kepret Reklamasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler