Kebijakan Telkomsel Berinvestasi di GOTO Perlu Diapresiasi  

Senin, 13 Juni 2022 – 22:02 WIB
PT Gojek Tokopedia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/4) dengan kode saham GOTO. Foto: GoTo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi politik CORE Indonesia, Piter Abdullah menilai penyertaan modal BUMN telekomunikasi di platform digital terbesar dan terintegrasi di Indonesia, bukan hanya menguntungkan dari sisi capital gain saja.

Lebih dari itu bisa menjanjikan kolaborasi bisnis luar biasa, yang berdampak pada peningkatan revenue Telkom.

BACA JUGA: Si Anu Tiba-tiba Kokoh Berdiri Tanpa Rangsangan Seksual? Jangan Khawatir, Atasi dengan Cara Berikut

Paling penting, sambung Piter, Telkom masuk ke bisnis digital dengan cara yang cerdas, yakni berinvestasi dan bekerja sama dengan market leader.

Proses investasi dijalankan secara benar, telah memenuhi semua ketentuan dan melalui proses persetujuan banyak pihak. Termasuk restu dari Singtel, BUMN Singapura, pemilik 35% saham Telkomsel.

BACA JUGA: Masyarakat tak Perlu Khawatir, Pertamina Menjamin Stok BBM dan LPG Subsidi Aman

Keberadaan Telkom dan GOTO sebagai perusahaan publik merupakan jaminan keduanya menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang benar.

“Justru kita perlu mengapresiasi Telkomsel atas kebijakannya berinvestasi di GOTO, karena GOTO adalah market leader dan jangkar utama ekonomi digital di negeri ini. Sungguh aneh apabila perusahaan telekomunikasi sebesar mereka tidak ikut berinvestasi di perusahaan yang menjadi penentu masa depan ekonomi digital. Akan menjadi penyesalan di kemudian hari,” ujar Piter Abdullah.

BACA JUGA: Lewat Dilayani Tokopedia, Integrasi Bisnis GoTo Makin Kuat

Piter menambahkan, dari sisi pergerakan harga saham, Telkomsel berpotensi meraup cuan luar biasa.

Harga saham GOTO sudah melampaui harga saat IPO di Rp 338, sementara nilai investasi Telkomsel sebesar Rp 270 per lembar.

Artinya sudah cuan triliunan dari investasi awal mereka di akhir 2020.

“Floating loss Telkom adalah awal mula dari semua kekisruhan ini, lalu dibuat melebar dan kemudian dipolitisasi secara berlebihan. Isu awalnya sudah terjawab, lalu apa lagi motivasi mereka? Yang perlu diingat, politisasi berlebihan akan berdampak buruk terhadap iklim investasi startup yang justru saat ini menghadapi tantangan berat. GOTO perusahaan tangguh, tapi startup atau calon calon unicorn belum sekuat itu dan membutuhkan investasi,” kata Piter.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
GoTo   Telkom   Telkomsel   BUMN   sinergi BUMN   Gojek   investasi  

Terpopuler