jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PSSI Yunus Nusi belum mau berkomentar terlalu jauh terkait timbulnya korban jiwa akibat kericuhan yang terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kab. Malang, Sabtu (1/10) malam.
Dia hanya angkat suara dan memastikan federasi akan melakukan investigasi. Kejadian itu memang membuat banyak korban jiwa berjatuhan yang semuanya dari kalangan suporter.
BACA JUGA: Aremania Ricuh di Kanjuruhan, Korlap Suporter Bicara Soal Data Korban Meninggal
"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak," katanya di situs resmi PSSI.
Meski demikian, PSSI belum bisa mengambil sikap dan keputusan apa pun terkait kericuhan tersebut. Karena itu, dia masih menunggu hasil investigasi untuk kemudian memberikan keputusan yang lebih lanjut.
BACA JUGA: Aremania Ricuh, Persebaya Langsung Dikeluarkan dengan Rantis, Dilempari Juga
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," ungkapnya.
Di sisi lain, jika nantinya hasil investigasi terbukti, PSSI memastikan bakal memberikan sanksi yang tegas kepada klub tuan rumah. Sebab, kericuhan bisa terjadi dan tidak terantisipasi dengan maksimal.
BACA JUGA: Aremania Mengamuk di Kanjuruhan, 5 Suporter Tergeletak Ditutupi Kain dan Koran
"Sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad