Kecam Rusia, Legislator Golkar Dukung Ukraina Merdeka

Sabtu, 11 Februari 2023 – 09:51 WIB
Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi aktif berkomunikasi mendalam dengan anggota parlemen lintas negara demi perdamaian Ukraina. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi aktif berkomunikasi mendalam dengan anggota parlemen lintas negara demi perdamaian Ukraina

Hal itu diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Sumatra Selatan itu saat menemui delegasi masyarakat sipil Ukraina yang terdiri dari Anna Liubyma, Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI), Alim Aliev, jurnalis, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina dan Profesor Olexiy Haran dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA).

BACA JUGA: Galang Dukungan, Warga Sipil Ukraina Datangi Muhammadiyah, MUI hingga GarudaFoods

“Hari ini saya bertemu dengan delegasi masyarakat sipil dari Ukraina, pertemuan yang sangat produktif. Kami berdikusi tentang dampak negatif dari serangan Rusia, baik terhadap Ukraina maupun Indonesia,” tutur Bobby dalam keterangan resminya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (11/2).

Bobby menegaskan tindakan Rusia terhadap Ukraina tidak dibenarkan. Sesuai konstitusi, Indonesia menolak segala bentuk kekerasan di muka dunia.

BACA JUGA: Inggris Ogah Terburu-buru Kirim Senjata ke Ukraina, Ini Alasannya

“Saya mendukung perjuangan Ukraina untuk mendapatkan kebebasan dan menjalankan hidupnya sebagai sebuah negara yang merdeka!” tegas Bobby.

Kepada Bobby, Profesor Olexiy Haran menyampaikan persoalan terkini Ukraina.

BACA JUGA: Delegasi Ukraina Dapati Indonesia Minati Produk dan Kemungkinan Ekspor

Salah satu yang sangat mengkhawatirkan, yakni penguasaan Rusia terhadap wilayah Zaporizhzhia yang terletak di sebelah tenggara negara Ukraina dan berada di kawasan Sungai Dnieper.

Seperti diketahui di Zaporizhzhia terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang merupakan unit PLTN terbesar di Eropa dan memasok sekitar 20 persen listrik bagi seluruh kebutuhan Ukraina.

Kekhawatiran perihal keberlanjutan dan keamananan operasional PLTN Zaporizhzhia juga telah diungkapkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Pendudukan militer ilegal oleh Rusia dan salah urus PLTN Zaporizhzhia berisiko menimbulkan kecelakaan nuklir dahsyat yang akan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh dunia,” tuturnya.

Dia pun mengingatkan dahsyatnya bencana PLTN Chernobyl terletak di Kota Pripyat, 108 kilometer Ibukota Kiev pada 26 April 1986.

Saat itu, reaktor nuklir mengalami kegagalan uji coba, yang kemudian berujung pada ledakan dan kebakaran di wilayah tersebut.

Akibat peristiwa tersebut puluhan pemadam kebakaran dan pekerja darurat meninggal dunia akibat terpapar radiasi dan serangan jantung. Tak hanya itu, sekitar 200 ribu orang disebut harus dievakuasi akibat insiden ini.

Hingga kini daerah yang berjarak 30 kilometer dari lokasi ledakan menjadi 'zona eksklusif' dan tak dapat dihuni akibat radiasi nuklir.

Profesor Olexiy Haran mengingatkan bencana PLTN Chernobyl terjadi karena keputusan rezim Uni Soviet di Moskow.

Saat itu, Unisoviet memaksakan reaktor yang sebetulnya dibangun bagi kepentingan militer justru diubah menjadi PLTN sipil dan kemudian salah urus sehingga terjadilah bencana.

Mendengar hal tersebut, Bobby Adhityo Rizaldi memastikan komitmennya untuk menggalang kerja sama antar anggota parlemen internasional demi mendukung kemerdekaan Ukraina.

“Pada Mei mendatang, saya akan berangkat ke Kenya bersama rekan-rekan ASEAN. Diharapkan dalam momentum itu muncul konsensus dukungan terhadap Ukraina," pungkas Bobby.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler