Menurut dokter, kematian remaja asal Milnrow, Lancashire itu akan terjadi dengan gagalnya fungsi ginjal. Kondisi ini terjadi karena ginjal tak sanggup lagi tiap hari menyaring gula dan kafein yang terkandung dalam Coca-Cola atau Coke.
"Aku kecanduan Coke, bukan obat-obatan atau minuman beralkohol," aku Zoe, seperti diberitakan laman The Sun, Kamis (12/7). Indikasi awal rusaknya organ dalam Zoe terlihat setelah dia berulangkali mengeluh sakit di perut yang amat sangat.
Hasil pemeriksaan menunjukan dia menderita infeksi serta kekurangan cairan atau dehidrasi, sebagai akibat kebiasaan dia meminum minuman bersoda. Zoe kecanduan soda sejak berumur 14 tahun. Tiap harinya dia bolak-balik ke toko terdekat untuk membeli sampai 24 kaleng Coca-Cola.
Kebiasaannya makin tak terkendali setelah Zoe diterima sebagai pegawai paruh waktu perusahaan pengelola jalur kereta bawah tanah (subway). Perusahaan tersebut membebaskan karyawannya mengambil minuman di mesin minuman yang tersebar di sekitar stasiun subway.
Zoe akhirnya ambruk di tempat kerja. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit Oldham dan diindikasi terinfeksi bakteri e. coli yang diduga terdapat dalam kaleng minuman yang tak dicuci terlebih dahulu. Setelah dirawat beberapa hari, dokter memperbolehkan Zoe pulang dengan catatan hanya boleh menenggak Coke tak lebih dari 2 liter sehari.
Zoe masih diperbolehkan minum Coke karena kerap mengeluh kram dan sakit di kaki serta sendi tulang belakang, jika langsung menghentikan kebiasaan buruknya itu. "Bagiku sulit meninggalkan Coke. Aku akan sakit kepala jika tak meminumnya lagi.
Pihak Coca-Cola Inggris memastikan produk mereka aman bagi kesehatan selama dikonsumsi dalam jumlah sedang. Minuman asal Amerika itu juga diklaim bisa membantu diet secara sehat. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopi dan Teh Bisa Perhalus Kulit
Redaktur : Tim Redaksi