Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Korban Dibawa ke RS Polri

jpnn.com, JAKARTA - Truk Pertamina menabrak sejumlah mobil dan motor di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (18/7) sore.

Belasan orang tewas dalam kecelakaan truk Pertamina tersebut.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kesaksian Warga Mengerikan

Para korban tewas dalam kecelakan itu dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, dr Arif Wahyono mengatakan pihaknya saat ini baru menerima sembilan jenazah korban kecelakaan. 

BACA JUGA: Prajurit TNI AL Jadi Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur 

"Namun, mohon maaf kami belum memeriksa berapa laki-laki dan berapa perempuan. Saya belum bisa menjelaskan karena pada saat ini kami langsung melakukan pemeriksaan," kata Arif kepada wartawan, Senin (18/7).

Dia juga bagi pihak kelurga yang merasa kehilangan, bisa langsung segera datang ke RS Polri.

BACA JUGA: Soal Penyebab Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Bekasi, Kombes Latif Bilang Begini

"Segera ke RS Polri mumpung jenazahnya, mohon maaf, belum dalam keadaan membusuk. Alhamdulillah, kabarnya masih dalam keadaan segar, jadi mungkin bisa lebih mudah diidentifikasi," lanjutnya. 

Dia juga meminta pihak keluarga korban yang datang ke RS Polri untuk membawa data diri agar bisa dicocokkan dengan korban kecelakaan.

"Data-data seperti kartu keluarga, kemudian kalau ada akta kelahiran atau fotocopy SIM, paspor atau KTP bisa diserahkan ke kami semua," pungkasnya.

Sebelumnya, Belasan orang tewas dalam kecelakaan truk tangki Pertamina menabrak sejumlah motor dan mobil di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (18/7).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan jumlah sementara korban tewas akibat kecelakaan itu, yakni sebelas orang.

Polisi saat ini masih mendata jumlah korban tewas dan luka-luka.

"Sebelas orang meninggal dunia, tetapi ini kami masih cek ulang kembali, akan kami cek betul," kata Latif kepada wartawan di lokasi kejadian.(mcr8/jpnn)