LANGKAT - Diduga kecewa dengan kebijakan pimpinannya, staf di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lahat sepakat tak melakukan aktivitas kantor alias melakukan aksi mogok kerja.
“Memang benar ada gelombang tak setuju dengan kebijakan yang sebelumnya diambil oleh kadishutbun, khususnya kebijakan penyerahan kendaraan dinas yang dinilai tak sesuai fungsi,” ujar Kabag Rehabilitasi Perlindungan dan Produksi Hasil Hutan, Gunawan ST MHut.
Dikatakannya, sebelumnya kendaraan dinas yang diperjuangkan staf Dishutbun dan notabenenya sudah cair. “Nantinya kendaraan ini digunakan untuk operasional lapangannya, terutama pengawasan masing-masing perusahaan perkebunan,” papar Gunawan.
Untuk itulah, lanjutnya, disusunlah pengusulan pengadaan kendaraan dinas dan disetujui di tahun anggaran ini melalui dana dari Kementerian Kehutanan. “Namun, kendaraan dinas ini bukan diperuntukkan bagi bagian yang memang membutuhkan. Oleh kadishutbun yang ada, dilimpahkan ke bagian lain yang sebenarnya tak begitu membutuhkannya,” jelasnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan, di salah satu ruangan di lingkungan Dishutbun Lahat memang terkunci. Tak satu pun staf yang ada di sana. “Saya sudah mencoba membicarakan hal ini ke kepala dinas, dan mencegah aksi rekan-rekan yang lain, tapi gagal. Mereka atau staf siap menyampaikan keberatan secara tertulis, baik ke Inspektorat atau ke bupati,” katanya.
Terpisah, Kadishutbun Lahat Ir Sapta Setia Utama MM tak menampiknya. Hanya saja, dirinya menganggap hal ini bukan masalah besar. “Ini hanya kesalahpahaman dan konflik internal semata. Dalam waktu dekat akan dicarikan solusinya,” katanya. (idi/ce5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilaporkan Hilang, Dua Pendaki Ditemukan Kritis
Redaktur : Tim Redaksi