Kedelai Boleh Masuk Tanpa Hambatan

Kamis, 19 September 2013 – 05:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Harga kedelai yang terus meroket, akhirnya mendorong pemerintah untuk membebaskan bea masuk kedelai. Menko perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, pemerintah telah memutuskan untuk menghilangkan bea masuk yang mencapai lima persen.     

"Jadi yang pertama, terhadap kedelai yang harganya cukup tinggi sehingga membuat produsen tahu tempe agak tertekan. Maka bea masuk sementara kita bebaskan yang lima persen,"jelas Hatta usai Sidan Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, kemarin (18/9).       

BACA JUGA: Demi Investasi, 69 Perizinan Dipangkas

Hatta menuturkan, keputusan tersebut diambil untuk membantu para produsen tahu tempe. Namun, kebijakan tersebut sifatnya hanya sementara untuk waktu yang tidak ditentukan. "Itu sementara sifatnya,"ujarnya. Kebijakan juga dijalankan dimana kebutuhan kedelai dalam negeri belum bisa terpenuhi.   

"Selama masih harganya tinggi tentunya kita akan berlakukan itu sampai dengan nanti situasi di luar negeri membaik. Juga selama belum bisa memenuhi dalam negeri, kita impor. Makanya kita harus penuhi kebutuhan dalam negeri kita,"paparnya.      

BACA JUGA: Harapkan Cikarang Dry Port Dapatkan Perlakuan Khusus

Meski begitu, lanjut Hatta, dengan kondisi harga kedelai yang masih tinggi, maka produksi dalam negeri justru harus digenjot. Saat ini, Indonesia baru bisa memproduksi 800 ribu ton dari 2,5 sampai tiga juta ton kedelai yang menjadi kebutuhan dalam negeri.        

"Saya sudah mengatakan ke Mentan, segera tingkatkan penanaman agar produknya meningkat untuk dalam negeri kita. Nah, mumpung harganya baik, kita minta petani untuk menanam kedelai,"jelasnya.      

BACA JUGA: Dahlan Iskan Pastikan Presiden SBY Jadi Pembeli Pertama Tiket Tol Bali

Hatta mengakui, tingginya harga kedelai dipengaruhi nilai tukar rupiah dan juga tingginya harga di luar negeri. Saat ini, harga kedelai per kilogram hampir mencapai Rp 10 ribu, sementara petani belum panen.         

Karena itu, dia meyakini kebijakan pembebasan bea cukai tersebut tidak akan merugikan petani kedelai. "Kebijakan ini sifatnya sementara. Kalau sudah stabil (harga), kita hilangkan lagi dan tentu ada evaluasi rutin,"imbuh Hatta. (Ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberian PMN Proyek Tol Trans Sumatera Disetujui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler