Kedigdayaan Angola Bikin Bosan

Senin, 11 Februari 2013 – 13:12 WIB
DIGDAYA: Pemain Angola Carlos Almeida saat melewati bintang AS Chauncey Billups dalam kejuaraan basket dunia. FOTO: Ist
SEBAGAI salah satu olahraga popular, basket memang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Afrika. Tak heran, ketika berlangsung kejuaraan FIBA Afrika ataupun even lainnya, venue pertandingan selalu kebanjiran penonton. Namun, basket di Afrika juga menyimpan sebuah bom waktu bernama kebosanan. Itu terjadi akibat kedigdayaan Timnas Angola yang kelewat dominan.

Timnas Angola seolah tak memiliki lawan sepadan. Gelar demi gelar di kawasan Afrika seolah sudah mereka kapling. Tercatat, Angola sukses menyabet 11 gelar juara dari 16 kali penyelenggaraan kejuaraan FIBA Afrika.

Angola juga sudah lima kali bertanding di Olimpiade. Dalam beberapa dua decade terakhir, Angola juga selalu menempati peringkat pertama di kawasan Afrika. Belum ada tim yang bisa menyamai prestasi yang ditorehkan Angola.

Hal itulah yang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Banyak pihak merasa cemas jika dominasi Angola bakal membuat animo penonton berkurang karena merasa gelar juara mustahil direngkuh tim lain. Berbagai literature juga mulai mengupas mengenai hal tersebut.

Banyak pihak yang merasa perlu untuk mencari solusi atas dominasi tersebut. Para pesaing bukannya tanpa usaha. Namun, sejarah serta kemapanan basket di Angola memang terlalu sukar didongkel. Bukan hanya di level senior, Angola juga sukses mendominasi strata junior.

“Angola memang sangat superior dan sulit dikalahkan. Bukan hanya untuk tim senior. Di tim junior, kami juga tertinggal jauh dari mereka,” terang pelatih Zambia Cuthbert Tembo seperti dikutip Daily Mail. (jos/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Balotelli Kembali Selamatkan Milan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler