jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Turki berusaha menyeret Indonesia ke dalam konflik antara rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan pendukung ulama Fethulah Gulen yang oleh Ankara dicap sebagai kelompok teroris.
Wakil Dubes Turki untuk Indonesia Omer Orhun Celikkol dalam pernyataan terbarunya meminta pemerintah Indonesia mewaspadai aktivitas individu atau kelompok yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris Fethullah Gulen (FETO).
BACA JUGA: Reputasi Turki Sudah Anjlok, Rezim Erdogan Terus Penjarakan Jurnalis
"Kami meminta Indonesia untuk terus waspada terhadap aktivitas FETO karena mereka merupakan ancaman tidak hanya bagi Turki tetapi juga bagi Indonesia," kata Omer dalam Upacara Peringatan Keenam Kudeta di Turki oleh FETO, di Kedutaan Besar Turki di Jakarta, Jumat.
Pada 15 Juli 2016, Turki, kata Omer, menghadapi upaya kudeta yang dilakukan oleh FETO dan yang menewaskan sekitar 251 orang serta lebih dari dua ribu orang lainnya luka-luka.
BACA JUGA: Hapus Turki! Erdogan Minta Dunia Pakai Nama Ini untuk Menyebut Negaranya
Upaya kudeta tersebut gagal berkat perlawanan rakyat Turki yang turun ke jalanan untuk menentang upaya yang dilakukan oleh FETO, sebuah organisasi yang mengidolakan ulama bernama Fettullah Gülen sebagai pemimpin tertingginya.
Dalam perjalanan beberapa dekade, organisasi teroris itu, kata Omer, berhasil menyusup ke semua aparatur negara dan melalui pengaturan rahasianya di dalam organ konstitusional, mereka membentuk struktur negara paralel alternatif di Turki.
BACA JUGA: Putin Bakal Kunjungi Negara Rival AS Ini Pekan Depan, Erdogan Juga Ikut
Dalam enam tahun terakhir, perjuangan Turki untuk terus memerangi FETO baik di dalam dan di luar negeri menjadi salah satu prioritas utama negara itu.
Berbagai negara dan organisasi internasional juga telah menyatakan FETO sebagai organisasi teroris, katanya.
Setelah serangkaian upaya investigasi, beberapa negara juga turut mendukung upaya memerangi FETO
Namun sayangnya, kata Omer, individu dan kelompok yang mendukung FETO masih ada di Indonesia.
Oleh karena itu, Turki meminta Indonesia untuk mewaspadai aktivitas individu dan kelompok tersebut.
"Kami ingin menyampaikan kepada Anda bahwa setiap kontak pribadi atau akademis dengan individu-individu dari organisasi teroris ini tidak hanya akan menguatkan mereka tetapi juga bertentangan dengan semangat hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Turki dan Indonesia," katanya.
Sementara, kerja sama yang erat antara Turki dan Indonesia untuk memerangi FETO, kata Omer lebih lanjut, akan sejalan dengan dengan semangat hubungan persaudaraan di antara kedua negara. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif