Kegiatan Asyura Berjalan Lancar, Ahlulbait Indonesia Ucapkan Terima Kasih

Senin, 15 Juli 2024 – 16:58 WIB
Ketua Umum Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) Habib Zahir bin Yahya mengucapkan terima kasih dan syukur atas terlaksananya kegiatan acara Asyura di bulan Muharam. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Islam Ahlulbait Indonesia (ABI) Habib Zahir bin Yahya mengucapkan terima kasih dan syukur atas terlaksananya kegiatan acara Asyura di bulan Muharam.

Dia menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh umat Muslim Indonesia baik Muslim Sunni maupun Syiah sejauh ini berjalan dengan baik dan lancar.

BACA JUGA: Babak Pertama Maroko vs Timnas U-17 Indonesia: Garuda Muda Tertinggal, Nabil Asyura Bikin Gol

"Kami dari ormas Ahlulbait mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan pemerintah, yang telah menjaga harmoni dan ketertiban sehingga acara dan majelis Asyura dapat berjalan dengan baik," kata Habib Zahir, Senin (15/7)

Habib Zahir berkata bahwa tradisi Asyura atau Muharaman telah melekat terhadap masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Keutamaan Puasa Asyura Beserta Niatnya

"Contohnya di Jawa ada bubur Asyura, di Pariaman dan Bengkulu ada tradisi Tabut/Tabuik. Begitu juga grebek Syura di Keraton merupakan ekspresi bangsa Indonesia dalam memperingati Syahidnya Imam Husein" lanjutnya.

Selain itu Habib Zahir juga menerangkan pengaruh Asyura dan perjuangan Al Husein yang menginspirasi perjuangan rakyat Palestina dan pendukungnya untuk melawan penjajahan Israel.

BACA JUGA: Peringati Hari Asyura, GEMA Golkar Gelar Pengobatan Gratis

Dia menjelaskan perlawanan Al Husein bukan hanya terkait kursi kekhalifahan, tetapi perjuangan di Karbala bertujuan untuk merebut hak kaum tertindas, melawan kezaliman dan menegakkan martabat kemanusiaan yang dinistakan oleh Kelompok Yazid bin Muawiyah.

"Asyura adalah sebagai pengingat kemanusiaan, kemerdekaan, dan martabat manusia yang merupakan tujuan utama bagi Agama Islam yang diturunkan oleh Allah," katanya.

"Misi terbesar Islam yang dibawa oleh para utusan Allah adalah memberantas thaghut yaitu sekelompok orang yang menindas, merusak dan menistakan martabat manusia,"tambahnya.

Tidak hanya itu, bagi Zahir, Israel adalah entitas thaghut zalim yang harus dilawan oleh seluruh individu.

Genosida dan perampasan tanah yang begitu kejinya, sangat melampaui batas-batas kemanusiaan dan akal sehat.

Karena itu, dia menyayangkan adanya oknum segelintir kelompok yang mengaku cendekiawan Islam atau filosof berkunjung dan berdialog di istana kepresidenan Israel.

Menurutnya, dialog dan berdamai dengan entitas penjajah tidak masuk akal sama sekali.

Dia memberi contoh negara-negara besar seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Bahrain yang sudah memiliki ikatan diplomasi saja tidak mampu menghalangi kebiadaban Israel, apalagi segelintir anak muda yang tidak tahu apa-apa tersebut.

"Kedatangan sekelompok oknum yang mengatasnamakan Islam ke Israel justru telah melukai hati dan perasaan umat Islam bahkan seluruh bangsa-bangsa merdeka. Ketika Palestina, Iran, Iraq, Yaman, Lebanon, dan Suriah tengah berjuang membebaskan Palestina dari penjajahan, mereka datang justru untuk berdamai, ini sangat kita sesali," katanya.

Habib Zahir juga meminta agar pemerintah menolak tawaran normalisasi dengan Israel yang sama saja mengkhianati konstitusi negara.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler