Kejadian di Taput, Hamonangan Bunuh Diri Seusai Membacok 4 Orang Tetangga, 1 Rumah Dibakar

Sabtu, 26 Februari 2022 – 12:42 WIB
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Ilustrasi. Foto: antaranews.com

jpnn.com, TAPUT - Hamonangan Sitompul warga Dusun Desa Selamat Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Jumat (25/2/2022) dini hari.

Pria 42 tahun itu bunuh diri seusai melakukan berbagai aksi kriminal di lingkungan rumahnya. Dia menganiaya dengan membacok empat orang dan membakar rumah tetangganya lalu mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.

BACA JUGA: Inilah Tampang Perampok yang Memerkosa Mahasiswi di Baturaja, Kakinya Kini Bolong

Keempat korban yang dibacok pelaku adalah Kompader Hutagalung (51), Epe Tambunan (69), Tardas Dante Sitompul (61) dan Hotmiang Panggabean (43). Semuanya warga Dusun Desa Selamat Kecamatan Purbatua Kabupaten Taput.

Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing membenarkan informasi peristiwa tersebut. Dia menyebut kejadian tragis itu terjadi pada pukul 02.00 WIB.

BACA JUGA: Buntut Tahanan Tewas, Kapolsek dan Seluruh Personel Dimutasi, Langsung Lengang, Lihat

Dari keterangan yang dikumpulkan pihak kepolisian, pelaku pertama kali mendatangi rumah korban Epi Tambunan lalu menggedor-gedor pintu. Korban kemudian membuka pintu. Tak disangka, pelaku langsung mengayunkan parang ke tubuh korban hingga membuat korban terluka.

Tak sampai di situ, pelaku mendatangi rumah korban kedua yang posisinya bersebelahan, yaitu Tardas Dante Sitompul. Dia mendobrak pintu rumah Tardas lalu membacok istri korban, Hotmiang Panggabean hingga korban terluka di bagian kepala.

BACA JUGA: Lihat 3 Foto Anggota Polisi Ini, Mereka sudah Dipecat, Kapolres: Saya Amputasi Langsung

Secara mengerikan, pelaku mendatangi rumah samping dua korban sebelumnya. Dengan cara sama mendobrak pintu rumah Kompader Hutagalung. Saat itu, korban dan istrinya berusaha menahan pintu ketika melihat pelaku.

Aksi saling dorong pun sempat terjadi. Pelaku sempat membacok tangan Kompader.

Setelah gagal masuk ke rumah Kompader Hutagalung, pelaku malah mengambil bensin dan menyiramkannya ke rumah korban lalu menyulutnya dengan api.

Korban dan istrinya berhasil menyelamatkan diri setelah lari dari pintu belakang. Mereka pun menjerit meminta tolong warga.

Mendengar kegaduhan itu, warga pun berdatangan dan membantu memadamkan api, lalu membawa para korban ke Puskesmas setempat.
 
Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri balik ke rumahnya. Dia menenggak racun insektisida lalu meninggal dunia dengan mulut berbuih.

“Dari hasil interogasi tim di lapangan, diduga kuat bahwa pelaku sudah mempersiapkan rencana penganiayaan dan pembakaran tersebut kepada tetangga-tetanganya,” sebut Walpon Baringbing sebagaiman dilansir dari sumut.jpnn.com Jumat (25/2).

Dugaan aksi perencaaan itu dikuatkan barang bukti di dalam tas sandang pelaku ditemukan bensin, mancis, parang dan racun hama.

“Saat ini, keempat korban penganiayaan masih dalam perawatan di Puskesmas Pahae Jae. Sedangkan, jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga nya. Tim Inafis saat ini masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan selanjutnya,” jelasnya.

Baringbing menjelaskan dugaan sementara antara pelaku dan para korban memiliki hubungan yang tidak baik. Para korban tidak mau berkomunikasi dengan pelaku selama ini karena ada faktor utang piutang.

BACA JUGA: Briptu Rehend Diseret Debt Collector, Kombes Supriadi Ungkap Pesan Tegas Kapolda, Siap-Siap Saja

“Motifnya untuk sementara soal utang piutang. Namun, untuk kepastiannya nanti kami perjelas setelah tim kembali dari TKP,” pungkasnya.(mcr22/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler