Kejahatan Gendam Resahkan Warga Balikpapan

Sabtu, 15 Desember 2012 – 15:58 WIB
BALIKPAPAN - Kapolres Balikpapan, AKBP Sabar Supriyono mengimbau masyarakat untuk lebih waspada jika sedang menaiki angkutan umum. Ini lantaran dalam beberapa waktu terakhir makin sering pelaku kejahatan penipuan dengan modus gendam.

“Masyarakat harus lebih waspada apabila naik angkutan umum terutama angkot yang akhir-akhir ini memang sering terjadi yang namanya penipuan atau istilahnya sekarang gendam ,” ungkap Sabar Supriyanto seperti dilansir Balikpapan Pos (JPNN grup), Sabtu (15/12).

Dia berharap, masyarakat bisa lebih tanggap jika pada saat naik angkot diajak berdialog oleh orang yang tidak dikenal. Sebab, imbuh dia, biasanya gendam itu dilakukan oleh orang-orang yang tak dikenal dengan menawarkan hal-hal yang menggiurkan.

“Masyarakat jangan terpengaruh dengan orang yang tidak dikenal,” tegasnya.

Dalam satu pekan terakhir ini, dua kali kejadian gendam menimpa warga di atas angkot hingga merugikan warga masing-masing Rp20 juta dan Rp12 juta.

Kasus terbaru terjadi pada Kamis (6/12), korbannya adalah Kartini (57) warga jalan Yos Sudarso RT 09 No 05 Kelurahan Prapatan, Balikpapan Selatan. 

Kartini melapor gendam yang dialaminya ke Polsek Pelabuhan Semayang. Dia menceritakan, gendam terjadi sekira pukul 10.00 Wita saat naik angkot warna biru tua, nomor 6.

”Saya dari pasar (Klandasan, Red) mau pulang bawa belanjaan. Naik angkot No 6, nggak lama ada lagi penumpang naik laki-laki dua orang, posisi saya duduk di tengah,” kenang Kartini sembari berusaha mengingat-ingat peristiwa yang dialaminya.

Ia melanjutkan ceritanya, “Di sebelah saya ada penumpang laki-laki yang baru naik. Yang paling belakang juga penumpang laki-laki”.

Kata Kartini, penumpang yang di belakang cerita sama penumpang yang duduk di sebelahnya bahwa ia bekerja di kapal. Saat asyik bercerita itu, wanita berbaju kotak-kotak berkerudung ini teringat jika tujuannya naik angkot hendak ke pelabuhan Semayang. Anehnya, sopir angkot malah membawanya ke arah jalan Minyak. Setibanya di jalan Minyak, penumpang yang duduk paling belakang langsung menarik tas korban sambil mengancam, “Serahkan dompet mu,” kata Kartini menirukan ancaman si pelaku.

Setelah tarik-tarikan tas oleh pelaku, korban langsung terdiam, uang sekira Rp6,5 juta, handpone serta gelang 10 gram dan cicin 5 gram yang dikenakan korban raib diambil pelaku.

“Itu uang gaji suami saya, yang saya simpan di dompet, diambil pelaku, totalnya sama perhiasan saya sekitar Rp12 juta,” lanjutnya. (bp-9/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adik Dinikahi, Kakak Ipar Dihamili

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler