WASHINGTON--Sebuah perusahaan keamanan asal Rusia, Kaspersky mengumumkan kejahatan teknologi atau cybercrime mengalami peningkatan sekitar 87 persen. Kejahatan ini juga dikenal dengan istilah Pishing, yakni kejahatan dengan cara melakukan penipuan melalui email, yang dilakukan hacker dengan menggunakan alamat palsu.
Kapersky melaporkan kejahatan pishing selama 12 bulan terakhir, telah menyebabkan sekitar 37,3 juta account pengguna email terganggu. Para penjahat cybercrime atau yang lebih dikenal dengan hackers menggunakan berbagai email palsu untuk menjebak para korbannya.
Namun, para hacker cenderung sering memilih akun pengguna dari situs yang terpercaya, seperti Yahoo!, Google, Facebook dan Amazon sebagai sasaran utamanya.
"Sejak tahun 2012 jumlah situs dan server yang digunakan untuk melakukan serangan jumlahnya meningkat tiga kali lipat. Sementara itu, lebih dari 50 persen total jumlah targetnya merupakan salinan palsu dari situs-situs bank dan organisasi kredit serta lembaga keuangan lainnya," kata Kaspersky.
Kaspersky menambahkan layanan game online, sistem pembayaran online, situs bank serta lembaga kredit lainnya dan organisasi keuangan juga sering digunakan untuk menyamarkan upaya phishing. "Phishing telah menjadi metode yang disukai penjahat cyber," jelasnya.
Tujuan utama dari kejahatan cybercrime adalah untuk mencuri uang dari calon korbannya. Serangan biasanya dilakukan dengan langsung mengambil uang korban atau dengan cara membeli data yang berhasil dicuri dan dijual di pasar gelap.
Negara yang paling sering dilanda serangan phishing adalah Rusia, Amerika Serikat, India, Vietnam dan Inggris. Dan di negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Rusia juga India merupakan lokasi server yang "paling dimusuhi," kata Kapersky. (AFP/nam/jpnn)
Kapersky melaporkan kejahatan pishing selama 12 bulan terakhir, telah menyebabkan sekitar 37,3 juta account pengguna email terganggu. Para penjahat cybercrime atau yang lebih dikenal dengan hackers menggunakan berbagai email palsu untuk menjebak para korbannya.
Namun, para hacker cenderung sering memilih akun pengguna dari situs yang terpercaya, seperti Yahoo!, Google, Facebook dan Amazon sebagai sasaran utamanya.
"Sejak tahun 2012 jumlah situs dan server yang digunakan untuk melakukan serangan jumlahnya meningkat tiga kali lipat. Sementara itu, lebih dari 50 persen total jumlah targetnya merupakan salinan palsu dari situs-situs bank dan organisasi kredit serta lembaga keuangan lainnya," kata Kaspersky.
Kaspersky menambahkan layanan game online, sistem pembayaran online, situs bank serta lembaga kredit lainnya dan organisasi keuangan juga sering digunakan untuk menyamarkan upaya phishing. "Phishing telah menjadi metode yang disukai penjahat cyber," jelasnya.
Tujuan utama dari kejahatan cybercrime adalah untuk mencuri uang dari calon korbannya. Serangan biasanya dilakukan dengan langsung mengambil uang korban atau dengan cara membeli data yang berhasil dicuri dan dijual di pasar gelap.
Negara yang paling sering dilanda serangan phishing adalah Rusia, Amerika Serikat, India, Vietnam dan Inggris. Dan di negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Rusia juga India merupakan lokasi server yang "paling dimusuhi," kata Kapersky. (AFP/nam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saingi Twitter, Facebook Tambah Layanan Video
Redaktur : Tim Redaksi