Kejaksaan Jepang Usut Skandal Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe

Jumat, 18 Desember 2020 – 22:30 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Foto: dok. Biro Pers Istana Kepresidenan

jpnn.com, TOKYO - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tersangkut masalah hukum hanya beberapa bulan setelah lengser dari kekuasaan. Media setempat mengabarkan bahwa Abe diperiksa oleh kejaksaan pada Kamis (17/12).

Sebelumnya, media setempat melaporkan bahwa jaksa telah meminta Abe datang secara sukarela untuk diperiksa terkait kasus penyelewengan dana politik senilai 40 juta yen (sekitar Rp 5,4 miliar) yang melibatkan sekretarisnya.

BACA JUGA: Mengejutkan, PM Jepang Shinzo Abe Mendadak Mundur dari Jabatannya

Kantor Abe belum memberikan respons mengenai hal ini, dan belum ada rincian lebih lanjut yang dilaporkan.

Abe, yang mengundurkan diri dengan alasan kesehatan pada September lalu, berada dalam posisi sulit atas kecurigaan bahwa kantornya membantu pembiayaan pesta makan malam untuk para pendukungnya.

BACA JUGA: Shinzo Abe Jadi PM Jepang Terlama

Hal tersebut mungkin merupakan pelanggaran atas aturan pendanaan--yang tekah dibantah secara keras oleh Abe ketika ia ditanyai di parlemen pada tahun lalu.

Di Jepang, politisi tidak diperkenankan memberikan apa pun kepada konstituen mereka yang dapat terhitung sebagai hadiah, dan aturan ini diberlakukan secara ketat.

BACA JUGA: Abe Pastikan Jepang Tetap Bersama Rakyat Palestina

Tahun lalu, anggota kabinet Abe mengundurkan diri karena perkara pemberian hadiah--yang bahkan berupa melon, kepiting, dan kentang kepada para pendukung mereka.

Skandal Abe tersebut juga berisiko merusak kepemimpinan Perdana Menteri Yoshihide Suga saat ini, mengingat Suga merupakan pejabat yang dekat dengan Abe selama masa jabatan pada 2012-2020.

Suga juga telah mendapat tekanan atas sikapnya terhadap pandemi, termasuk soal program subsidi perjalanan.

Selain itu, Suga mendapat kritik karena menghadiri pertemuan sosial akhir tahun setelah meminta masyarakat Jepang untuk menghindari kegiatan semacam itu demi mencegah kenaikan kasus COVID-19 lebih lanjut. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler