JAKARTA- Kejaksaan Agung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pemulihan lahan bekas tambang minyak atau bioremediasi di PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), Riau. Dari aksi mereka menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Andhi Nirwanto, negara dirugikan mencapai USD 23,61 juta.
Adapun modus dugaan korupsi yang dilakukan dengan cara membuat proyek bioremediasi fiktif yang diajukan ke BP Migas sebagai cost recovery selama rentang waktu 2003 sampai 2011. "Mulai minggu depan kita melakukan pemeriksaan saksi," kata Andhy, Jumat (16/3).
Sementara menurut Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung (Kapuspenkum) Adi Toegarisman, para tersangka tersebut adalah ER, WB, KK, HL, RP, AT, dan DAF. Meski terjadi pada proyek yang dikerjakan di CPI, Adi menyebutkan tak satu pun dari mereka adalah karyawan Chevron.
Walau begitu, seiring dengan berlangsungnya penyidikan bukan tak mungkin ada pejabat Chevron yang terlibat. Seluruh tersangka, lanjut Adi, adalah karyawan PT JTI dan PT SJ. Perusahaan yang ditunjuk Chevron untuk mengerjakan proyek bioremediasi.
Adi menjelaskan, dalam perjanjian dengan CPI, kedua perusahaan ini diminta melaksanakan proyek terlebih dahulu sementara pembayarannya diajukan ke BP Migas sebagai cost recovery CPI. "Tapi ternyata proyeknya tak dikerjakan atau fiktif," jelas Adi. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empati Mega untuk Ibu Negara
Redaktur : Tim Redaksi