Kejar Target 4.991 Tes PCR per Hari, Pemprov Jateng Butuh Tambahan 20 Tenaga Ahli

Senin, 27 Juli 2020 – 16:03 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini membutuhkan sekitar 20 tambahan tenaga ahli dan sarana yang lain untuk peningkatan laboratorium PCR.

Kebutuhan tambahan tenaga ahli dan sarana tersebut guna mengejar target tes PCR sebanyak 4.991 per harinya.

BACA JUGA: 2024 Pertarungan Pendekar Politik Seperti Anies dan Ganjar, Maaf Gibran Belum Termasuk

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan sesuai perintah pemerintah pusat, Jawa Tengah ditargetkan bisa melakukan tes PCR sebanyak 4.991 per harinya.

Untuk itu, perlu dilakukan penambahan tenaga ahli dan sarana di laboratorium.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Korban Penyekapan Minta Perlindungan Jokowi, Bu Risma Turun Tangan, PNS Dipecat

“Iya, bukan hanya tenaga ahlinya, tapi juga alat dan reagen tes COVID-19 dan macam-macam yang dibutuhkan. Kami ditarget untuk mengambil spesimen 4991 per harinya,” ujar Yulianto usai Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Gedung A lantai 2 Kantor Pemprov Jawa Tengah, Senin (27/7).

Menurut Yulianto, sejauh ini dari laboratorium yang ada, baru mampu melayani sekitar 4.000 tes PCR per harinya.

BACA JUGA: Bila Gibran Dipaksakan Maju di Pilpres 2024, Siapa Pengusungnya?

“Kalau untuk tenaga ahli laboratorium kami membutuhkan tambahan sekitar 20 orang. Tapi bukan hanya tenaga ahli, kebutuhan macam-macam juga seperti alat dan reagen tes COVID-19,” imbuhnya.

Selain target tes PCR,  Yulianto juga menyampaikan pentingnya peran program Jogo Tonggo dalam menangani COVID-19.

Dari program tersebut masyarakat bisa aktif mendata kelompok yang rentan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang sakit tak menular dan menular.

“Pengelompokan itu untuk meminimalisir angka kematian. Program Jogo Tonggo sangat berperan karena berbasis masyarakat dan mereka punya datanya. Nah, kelompok ini yang perlu kita perhatikan dan prioritaskan,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penting untuk memaksimalkan program Jogo Tonggo untuk menghadapi COVID-19.

Karena itu, dia mengundang sejumlah pakar ilmu sosial untuk  menemukan pola edukasi kepada masyarakat terkait kebiasaan baru.

“Jadi hari ini kami mengumpulkan para pakar ilmu sosial, untuk mencari cara mengedukasi masyarakat. Jadi lebih baik mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan penguatan terhadap cerita sukses daripada memberikan pemidanaan,” jelasnya.

Selain melalui pendekatan sosial, lanjut Ganjar, pihaknya juga fokus melakukan testing dengan target 4.991 per harinya.

“Untuk testing, kami membutuhkan paling tidak 20 tambahan tenaga ahli laboratorium. Saya sudah mengajukan ke kementerian, dan Pak Menteri Kesehatan bersedia membantu,” pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler