Kejutan Besar Celtics

Jumat, 07 Desember 2012 – 09:22 WIB
GLASGOW - Sebelum match day pertama Grup G Liga Champions, Glasgow Celtic dipandang dengan sebelah mata. Jangankan lolos ke babak 16 besar, tidak berstatus juru kunci saja sudah dianggap sangat bagus bagi juara Skotlandia tersebut.
   
Anggapan itu wajar. Sebab Celtic bergabung bersama raksasa Spanyol Barcelona, serta jagoan Portugal Benfica dan runner up Liga Rusia Spartak Moscow.
   
Namun nyatanya, Celtic justru mampu melaju ke perdelapan final sebagai runner up mendampingi Barcelona. Kemarin, pasukan Neil Lennon memastikan lolos paska mengalahkan Spartak dengan skor 2-1 di kandang sendiri Celtic Park.
   
Celtic mengumpulkan 10 poin hasil tiga menang dan satu seri dalam enam laga. Itulah keberhasilan pertama Celtic melaju ke fase knockout Liga Champios sejak 2007-2008 silam. 
   
Dituntut harus menang, Celtic bermain dengan gugup pada awal laga. Tetapi, striker Gary Hooper memecah ketegangan dengan golnya pada menit 21. Spartak mampu menyamakan kedudukan melalui penyerang asal Brasil Ariclenes Da Silva Ferreira  lima menit sebelum babak pertama berakhir.
   
Celtic lepas dari lubang jarum ketika penyerang Georgios Samaras dijatuhkan Marek Suchy dalam kotak penalti pada menit 80. Striker Kris Commons yang menjadi eksekutor penalti tidak menyia-nyiakan kesempatan. Walau tendangan kerasnya sempat membentur mistar, namun bola tetap meluncur ke dalam gawang dan membuat skor 2-1 bertahan sampai akhir laga.
   
"Saya melihat beberapa penalti kami yang gagal. Jadi saya kira, kali ini juga akan gagal," kata Neil Lennon, pelatih Celtic kepada Sky Sports.
   
"Kris (Commons) menunjukkan karakter sebenarnya. Dia berhak mendapatkan gol tersebut. Dia mencatatkan namanya dalam dongeng klub ini," imbuh Lennon.
   
Lolos ke 16 besar semakin menggenapi kejutan yang dibikin Celtic. Bulan lalu, Celtic secara luar biasa mampu lepas dari tekanan dan mengalahkan Barcelona yang sangat mendominasi juga dengan skor tipis 2-1.      
   
"Kami tidak mau dikenang sebagai klub yang hanya bisa memukul Barcelona. Kami juga harus lolos dari grup ini. Dan memang, rasanya sangat fantastis," papar pelatih kelahiran 25 Juni 1971 tersebut. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juara Bertahan Liga Champions Paling Payah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler