jpnn.com - Nominasi Academy Awards 2018 atau The Oscars memang diumumkan Selasa malam (23/1). Namun masih asyik dibicarakan. Terutama karena banyaknya kejutan yang mewarnai.
Salah satu kejutan (dan kekecewaan) terbesar adalah Wonder Woman. Meski dijagokan banyak kritikus, film yang dibintangi Gal Gadot itu tak masuk satu nominasi pun. Bahkan di kategori-kategori teknis semacam Desain Kostum atau Efek Visual.
BACA JUGA: Pemain Pengganti Masuk Nominasi Best Actor
Nasibnya berkebalikan dengan Logan. Spin-off jagat mutan X-Men tersebut malah menembus satu kategori penting. Yakni Skenario Adaptasi Terbaik.
Sutradara sekaligus co-writer James Mangold menyeruput kopi paginya ketika nominasi diumumkan. Dia sampai hampir tersedak mendengar namanya disebut bersama dua penulis lain, Scott Frank dan Michael Green.
BACA JUGA: Three Billboards Kandidat Terkuat Best Picture Oscars
Di kategori itu, Logan bersaing dengan Call Me by Your Name, The Disaster Artist, Molly’s Game, dan Mudbound. Biasanya, Academy bakal memilih film yang bertema berat.
Namun, bagi Mangold, bisa masuk nominasi saja rasanya luar biasa. Logan memang menjadi film adaptasi komik pertama yang masuk nominasi di kategori Skenario Adaptasi Terbaik.
BACA JUGA: Jimmy Kimmel Masih Belum Terbiasa Jadi Seleb
’’Aku tidak pernah membayangkan (Logan, Red) bisa masuk nominasi karena berbagai hal,’’ kata Mangold kepada The Hollywood Reporter.
’’Pertama, ia dirilis lama banget. Hampir setahun lalu (Maret 2017, Red). Apalagi, film tersebut diadaptasi dari komik. Maka, bisa kamu bayangkan segembira apa aku melihat Logan berada di antara nomine-nomine luar biasa tahun ini,’’ paparnya.
Sukses Logan menembus nominasi Academy Awards sangat penting bagi jagat superhero. Setelah era The Dark Knight (2008), film-film pahlawan super seolah dicueki anggota Academy.
Di Oscars 2009, The Dark Knight yang disutradarai Christopher Nolan memborong delapan nominasi dan memenangi dua di antaranya. Yakni Sound Editing dan Aktor Pendukung Terbaik oleh mendiang Heath Ledger.
Memang, film superhero terjebak pada stereotipe sebagai film popcorn. Ringan, tidak punya misi atau pesan, dan hanya mengandalkan visual. Karena itu, ketika muncul Wonder Woman yang sinematografinya menawan, banyak yang menaruh harapan. Apalagi, isu kesetaraan gender mengemuka di Hollywood. Wonder Woman mewakili citra sebagai film superhero perempuan blockbuster pertama yang disutradarai perempuan.
Banyak yang menjagokan Patty Jenkins bakal mendapatkan tempat di kategori Sutradara Terbaik. Atau setidaknya masuk nominasi kategori teknis seperti Visual Efek atau Desain Produksi Terbaik. Kenyataannya tidak.
’’Dari sisi artistik yang aspiratif serta pencapaian finansial yang memuaskan, jelas Wonder Woman berhak ada di sana (nomine Oscar, Red),’’ kata Scott Mendelson, kontributor film Forbes. ’’Memang ia film superhero, adaptasi komik pula. Tapi, ia disutradarai perempuan dan punya lebih banyak hal yang ditawarkan daripada film-film lain yang disutradarai lelaki,’’ lanjutnya.
Fandango membuat survei tentang hal yang paling mengecewakan dari nominasi Oscars 2018. Hasilnya, dari seribu orang yang mengisi survei, 39 persen di antaranya mengaku bahwa kegagalan Wonder Woman adalah kekecewaan terbesar. Sutradara The Shape of Water Guillermo del Toro menyatakan, meski Wonder Woman tidak mendapatkan tempat di Oscars, impact yang disebarkan film itu cukup besar.
’’Tidak hanya mampu menghancurkan gagasan kuno bahwa superhero yang hebat hanya bisa dilakukan laki-laki, Wonder Woman juga punya sejumlah keunggulan yang merupakan watermark tinggi di jagat pahlawan super,’’ tutur del Toro sebagaimana dilansir Reuters. (adn/c22/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghapus Memori Memalukan Academy Awards 2017
Redaktur & Reporter : Adil