jpnn.com - SEOUL – Kali pertama setelah 16 tahun terus menjadi pemenang, Partai Saenuri di Korea Selatan (Korsel)
mendapat pukulan telak. Partai konservatif tersebut tidak memperoleh suara mayoritas di parlemen. Dari 300 kursi, Saenuri mendapat 122 saja.
BACA JUGA: Ckckck, Harga Berlian Kembar ini Fantastis
Padahal, pada periode sebelumnya, mereka berhasil menguasai 152 kursi. Di lain pihak, partai oposisi Minjoo meraih kemenangan yang tidak terduga dengan mengamankan 123 kursi. Sisanya diisi dua partai oposisi lainnya.
Perolehan itu tentu saja bakal berdampak pada nasib Presiden Park Geun-hye dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2017. Para pengamat menilai, jatuhnya suara partai yang mengusung Park tersebut disebabkan perekonomian Korsel yang terus melorot. Saat ini jumlah pemuda yang menjadi pengangguran cukup tinggi di Korsel. Itulah yang akhirnya membuat para pemilih tidak lagi percaya bahwa Park maupun Partai Saenuri bisa membawa perubahan.
BACA JUGA: Hahahaa...Rusia Anggap AS Lebay
''Hasil ini adalah penghakiman dari para pemilih terhadap Presiden Park. Semua kemarahan terpendam mereka atas memÂburuknya ekonomi dan ketimpangan yang kian lebar meledak dalam pemilu ini,'' jelas Choi Chang-ryul, profesor bidang politik di Universitas Yongin.
Di bawah kepemimpinan Park, pertumbuhan ekonomi tahunan Korsel hanya 2,9 persen. Padahal, saat dipimpin mantan Presiden Lee Myung-bak, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 3,2 persen. Selama 14 bulan ini, ekspor juga terus menurun. Utang Korsel pun terus naik hingga mencapai USD 1 triliun (Rp 13.266,6 triliun).
BACA JUGA: BERISIK! Sukhoi Rusia Provokasi Kapal Perusak AS (Ada Video)
Kekalahan itu tentu saja bakal membuat Park menjadi pemimpin yang lumpuh. Park masih harus memimpin selama kurang dari dua tahun lagi. Namun, dia tak bisa mendorong kebijakan-kebijakannya karena tak lagi memiliki suara mayoritas di parlemen.
Akibat kekalahan tersebut, Ketua Partai Saenuri Kim Moo-sung mengajukan pengunduran diri kemarin (14/4). Kim merasa bertanggung jawab atas hasil pemilu parlemen yang jeblok itu. Belum diketahui apakah pengunduran diri tersebut diterima atau tidak.
''Partai Saenuri menerima hasil pemilu dan pilihan dari para pemilih. Rakyat sangat kecewa dengan kami, tapi kami gagal membaca pikiran mereka,'' ujar juru bicara Partai Saenuri Ahn Hyung-hwan.(AFP/BBC/sha/c23/ami/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Kenya, Hubungan Tiongkok dan Taiwan Panas
Redaktur : Tim Redaksi