jpnn.com - CHITUNGWIZA - Seorang gadis di Chitungwiza, Zimbabwe, menggigit Mr.P kekasihnya ketika ia mencoba memperkosanya.
Seperti dilansir laman MyZimbabwe, Senin (6/7), pemuda itu sengaja membawa kekasihnya ke tempat temannya untuk melancarkan rencananya "berhubungan body" dengan sang pujaan.
BACA JUGA: Ya Ampun... Bangun Kolam di Atap Pabrik Sepatu, Gedung Ambruk Timpa Pekerja
Ketika suasana mendukung nafsu sudah di ubun-ubun, sang pemuda pun mengajaknya bercinta. Tapi sayang wanita itu menolak melakukannya. Penjahat kelamin ini pun memaksa dan mengoyakkan pakaian gadis itu lalu mencoba memperkosanya.
Tapi pemuda tersebut mendapat perlawanan dan gadis itu berhasil mendaratkan giginya pada 'senjata pemusnah' pemuda itu dan menggigit 'kepala' anaconda' hingga putus.
BACA JUGA: Video Ular Raksasa Melahap Kelelawar Besar, Menakjubkan sekaligus Menakutkan
Seorang saksi mengatakan, "pemuda itu pergi ke rumah temannya dengan kekasihnya. Beberapa jam kemudian, gadis itu berlari keluar sambil dengan menjerit perkosaan, perkosaan, perkosaan. Tak lama kemudian pemuda itu menyusul berlari keluar juga dengan menjerit histeris: "tolong, tolong, tolong!".
Masih menurut saksi tersebut, pakaian gadis itu koyak-koyak dan ada darah di tubuhnya. Gadis itu juga memegang pakaian menutupi auratnya. Tapi ketika pemuda itu keluar dengan darah di tubuhnya semua orang kaget.
BACA JUGA: Bu Guru Ini Begituan dengan Tiga Siswa hingga Berbadan Dua
"Saat itulah kami baru sadar kalau gadis itu telah mengigit kemaluan pemuda tersebut," ujarnya. Sang pria yang kini malah menjadi korban, bergulingan di atas tanah karena menahan sakit sebelum dia dilarikan ke rumah sakit.
Dia bernasib baik karena dokter berhasil menyambung kembali Mr.P-nya. Hanya saja belum bisa dipastikan apakah Mr.P itu bisa berfungsi dengan baik atau tidak.
"Meskipun para ahli medis berhasil menjahitnya kembali, pemuda ini masih beberapa hari lagi disini," kata juru bicara rumah sakit.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Anak Menangis Ini Bikin 50.000 Komentar Sedih, Termasuk dari Hillary Clinton
Redaktur : Tim Redaksi