Kekerasan Jalanan Lebih Mengerikan daripada Corona, Presiden Terpaksa Kerahkan Tentara

Selasa, 12 Mei 2020 – 16:28 WIB
Sebanyak 9 mayat ditemukan tergantung di flyover, Uruapan, Meksiko. Mereka diduga korban perang antar kartel narkoba. Foto: AFP

jpnn.com, MEKSIKO - Di Meksiko, kekerasan jalanan lebih mengerikan daripada virus corona yang telah menyebabkan lebih dari 3.500 kematian di negara tersebut. Karena itu, militer perlu dikerahkan untuk menekannya.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador akhirnya menerjunkan pasukan militer untuk menekan kasus kekerasan di jalanan hingga empat tahun mendatang.

BACA JUGA: Hari Paling Berdarah di Meksiko, Jumlah Pembunuhan Lampaui Kematian Akibat Virus Corona

Dalam nota yang dimuat dalam publikasi resmi negara, Lopez Obrador memerintahkan Pasukan Bersenjata Meksiko (FA) untuk berpartisipasi menjaga keamanan publik.

Pasukan militer akan berada di bawah komando Garda Nasional, kepolisian militer yang dibentuk setelah Lopez Obrador menjabat presiden pada Desember 2018.

BACA JUGA: Virus Corona di Mana-Mana, Gangster Meksiko Tetap Bunuh-Bunuhan

Perintah mengikutsertakan militer itu akan berlaku hingga Maret 2024, yang berarti mendekati waktu jabatan Lopez Obrador usai. Padahal sebelumnya, dia seringkali mengkritik mantan presiden Felipe Calderon karena menerjunkan pasukan pelaut dan tentara untuk menjaga keamanan publik.

"Strategi keamanannya tidak berjalan dan itulah mengapa ia sampai harus mengeluarkan perintah dengan dekrit agar FA ikut menjaga keamanan publik," kata pakar keamanan Juan Ibarrola kepada surat kabar nasional, Milenio.

BACA JUGA: Pertama dalam Sejarah Petrokimia Gresik Tembus Pasar Pupuk Meksiko

Ketika memenangkan jabatan presiden pada 2018, Lopez Obrador berjanji untuk menggunakan pendekatan yang lebih damai dalam menjalankan strategi keamanan yang berfokus pada akar kejahatan, khususnya terkait kemiskinan dan korupsi.

Namun kekerasan di masyarakat terus terjadi selama satu setengah tahun pertama Lopez Obrador menjabat, dengan catatan sebanyak 34.582 orang terbunuh pada 2019.

Selain itu, sekitar 3.000 kasus pembunuhan terjadi hanya selama Maret tahun ini, tertinggi kedua dalam sejarah kasus pembunuhan dalam satu bulan di Meksiko, dan yang tertinggi selama masa jabatan Lopez Obrador. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler