Kelaparan dan Melarat, Rakyat Disuruh Makan Reptil

Rabu, 22 Juli 2020 – 10:27 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersama anak-anak. Foto: Reuters

jpnn.com, PYONGYANG - Upaya mengatasi masalah kelaparan akibat kekurangan pangan, pemerintah Korea Utara menyerukan rakyatnya memakan terrapin - reptil sejenis kura-kura dengan habitat dua alam.

Mengutip TheSun, terrapin menjadi santapan menyusul meningkatnya angka kelaparan dalam kemiskinan, akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).

BACA JUGA: HNW Ajak Rakyat Indonesia Saling Menguatkan di Masa Pandemi COVID-19

Sejak diserang wabah virus corona baru itu, Korut memutuskan untuk memperketat perbatasannya, sehingga pasokan makanan dari luar terhenti.

Kebutuhan sehari-hari yang terbatas seperti minyak goreng, tepung dan beras.

BACA JUGA: Tak Mau Dijebak Politik AS, Kim Jong-Un Ogah Bertemu Trump

Sejatinya, kemiskinan memang sudah menjadi rahasia umum terkait kondisi rakyat di negara komunis tersebut.

Menurut pelapor PBB, lebih dari 40 persen warga Korea Utara sudah mengalami krisis makanan sebelum pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Petugas Covid-19 Dianiaya, Proses Pemakaman Akhirnya Digantikan Polisi

Banyak dari mereka menderita kekurangan gizi, dan pertumbuhannya terhambat.

Kemelaratan itu sudah berjalan bertahun-tahun imbas politik negara dan sanksi PBB. Dan meningkat ketika pandemi hadir.

Oleh karena itu, pemerintahan Kim Jong-un melalui laman resmi Naenara, mengimbau warganya untuk mengonsumsu terrapin.

"Sejak dulu, terrapin telah digunakan dalam membuat masakan haute karena rasanya yang enak dan komponen nutrisi yang berlimpah," tulis seruan tersebut.

"Ini memiliki berbagai komponen nutrisi penting termasuk protein, asam amino esensial dan vitamin yang berkhasiat untuk menyembuhkan hepatitis, hipertensi dan penyakit lainnya."

"Darah, karapas, dan tulangnya banyak digunakan sebagai bahan obat Koryo."

Laman pemerintah itu juga secara gamblang dan panjang menjelaskan manfaat dari terrapin.

Dalam pengolahan terrapin, dianjurkan disajikan mentah atau dibuat menjadi kaldu, semur atau bubur.

Terrapin memiliki habitat asli di Korea, dan dikenal sebagai penyu yang paling ekonomis secara ekonomi di dunia.

Ekonomi Korea Utara mengalami salah satu tahun terburuk dalam sejarah baru-baru ini.

Pada 2016, sanksi-sanksi PBB yang diberlakukan telah menghalangi hampir semua rute perdagangannya selain dari dan dengan Tiongkok.

Sebelum pandemi Covid-19, perdagangan Tiongkok dengan Korea Utara menyumbang 95 persen, dari semua perdagangan global dengan negara itu.

Kim Jong-un juga tidak baru ini saja menyerukan ke rakyatnya yang miskin memakan terrapin, sebelumnya ia menavigasi melewati krisis dengan menyarankan berburu pheasanta dan mengondisikan meminum teh pelangsing yang berefek kenyang tinggi. (TheSun/mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler