Kelawi, Pesona Desa BRILiaN Hijau yang Terus Melakukan Berbagai Inovasi Luar Biasa

Jumat, 26 Juli 2024 – 13:13 WIB
Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 oleh BRI. Foto: Dok. BRI

jpnn.com, JAKARTA - INDONESIA memiliki berbagai pulau dan desa dengan keindahan alam yang luar biasa.

Salah satu desa yang wajib ada dalam daftar liburan Anda ialah Kelawi.

BACA JUGA: Ini Strategi Jitu BRI yang Kembali Mencetak Prestasi di Kancah Internasional

Mengunjungi Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, tidak hanya memanjakan mata dengan pesonanya alamnya yang menawan.

Wilayah ini juga menyimpan potensi sebagai desa wisata melalui inovasi agrowisata hingga meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 oleh BRI.

BACA JUGA: Mengunjungi Kelawi, Desa Brilian Hijau yang Terus Berinovasi di Bidang Lingkungan

Tidak butuh waktu lama bagi pelancong, khususnya dari wilayah sekitar Jakarta untuk bisa mencapai Desa Kelawi.

Ditambah lagi, akses yang mudah dan jarak cukup dekat dari Pelabuhan Bakauheni.

BACA JUGA: BAKTI Kominfo Surabaya & BUMDes Gelar Pelatihan K3

Para wisatawan hanya perlu bersabar sejenak. Jarak Desa Kelawi dengan Pelabuhan Bakauheni terbilang dekat, tidak sampai 10 kilometer atau sekitar 15 menit berkendara melalui jalur lintas Sumatra.

Setelah melewati jalan berbukit dan berliku sambil dimanjakan hamparan perkebunan, pengunjung akan langsung disambut hamparan pasir putih di Pantai Minang Rua, Desa Kelawi.

Pantai ini memang menjadi primadona para wisatawan bila hendak berkunjung ke Desa Kelawi.

Selain keramahan warga Desa Kelawi, sepanjang bibir pantai juga memiliki pasir putih yang dijaga penuh kebersihannya.

Kesadaran merawat alam salah satunya didorong melalui terobosan program Bank Sampah yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri.

Program ini tergolong ampuh mengajak warga Desa Kelawi untuk bergotong royong memastikan kebersihan Pantai Minang Rua dan seluruh wilayah desa.

Sekretaris BUMDes Kelawi Mandiri, Rian Haikal menceritakan bagaimana awal progam Bank Sampah ini tercetus di desa tersebut.

Semua bermula dari niat baik untuk mengajak masyarakat agar lebih teredukasi dalam menjaga alam.

"Masyarakat mengumpulkan sampah-sampah yang bisa dijual, dan selanjutnya kami dari pengelola keliling menimbang dan membayar mereka melalui tabungan BRI," kata Rian kepada tim Jelajah Merdeka saat berkunjung ke Desa Kelawi pada awal Juni 2024.

Kehadiran Bank Sampah tentu menjadi penyemangat warga Kelawi dalam menjaga alam.

Tidak hanya meningkatkan kesadaran soal kebersihan, mereka juga bentuk nyata hadirnya literasi dan inklusi keuangan yang secara positif dijalankan BRI.

Selain keindahan pariwisata, Desa Kelawi juga memiliki keunggulan dari sisi agrowisata.

Melalui inovasi pertanian, mereka berhasil melahirkan varietas alpukat terbaru, yakni Alpukat Sipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi.

Alpukat Sipit Kelawi sendiri telah dibudidaya selama 15 tahun oleh Syahbana, seorang petani sekaligus ketua kelompok tani di Desa Kelawi.

Jenis alpukat ini diketahui merupakan turunan dari varietas lainnya.

Di lahan seluas 3 hektar, Syahbana mengaku mampu memperoleh hingga 60 ton lebih dalam satu musim dari 25 jenis alpukat yang ditanamnya.

Keberhasilannya juga didorong oleh peran pengelolaan BUMDes Kelawi dalam memperkenalkan, sekaligus mendistribusikan kepada masyarakat luas.

Adapun keunggulan alpukat asli Kelawi ini ialah memiliki daging tebal serta rasanya manis, legit dan pulen dibanding varietas lain.

Untuk nilai jual sendiri, Alpukat Sipit Kelawi dipasarkan dengan harga mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

Syahbana mengakui hasil panen alpukat Sipit Kelawi memang menggiurkan dan mampu memberikan nilai perekonomian lebih bagi keluarganya.

Apalagi, pohon alpukat Sipit Kelawi cenderung cepat berbuah, hanya butuh waktu kurang 2 tahun dari bibit.

Dari berbagai keunggulan itu, Syahbana lantas berinsiatif membuat program tiap rumah menanam pohon alpukat Sipit Kelawi.

Sejauh ini, dirinya yang dibantu karang taruna telah membagikan 800 bibit alpukat kepada warga Desa Kelawi.

Syahbana berharap melalui alpukat ini juga bisa membantu perekonomian masyarakat Desa Kelawi.

Melalui upaya memaksimalkan masyarakat desa, alpukat asli Kelawi memiliki nilai jual yang bagus.

"Di desa, kami memang membuat program satu kepala keluarga menanam dua pohon alpukat Sipit Kelawi,"kata Syahbana.

"Hal ini agar masyarakat juga tahu mengenai nilai jual alpukat itu sendiri," ujar Syahbana.

Kini Syahbana bersama BUMDes Kelawi masih mencari cara untuk mengejar kebutuhan produksi alpukat Sipit Kelawi.

Selain memanfaatkan masyarakat untuk ikut menanam, mereka juga tengah meneliti agar jenis alpukat ini mampu panen lebih dari tiga kali dalam setahun.

Sementara itu, Rian selaku pengurus BUMDes menyadari adanya potensi ekonomi dari alpukat bagi masyarakat desa.

Dengan program satu kepala keluarga dua pohon alpukat, harapannya, wisatawan bisa dengan mudah merasakan langsung kenikmatan alpukat asli dari desanya.

"Ketika wisatawan berkunjung ke Kelawi, mereka bisa melihat pohon-pohon alpukat di halaman rumah,"jelas Rian.

"Setelah alpukat berbuah, kita ambil dan diperjualbelikan kepada wisatawan," tambah Rian.

Upaya BUMDes Kelawi bersama warganya untuk mengembangkan potensi dan inovasi melalui program penanaman alpukat dan bank sampah telah membuahkan hasil manis.

Selain meningkatkan ekonomi, keberhasilan ini juga membuat Desa Kelawi dianugerahi penghargaan sebagai Desa Hijau dalam Program Desa BRILiaN Hijau 2023.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.

Hingga akhir Juni 2024, terdapat 3.602 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

"Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama,"kata Supari.

"Kami berharap program ini menjadi salah satu wadah yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh desa-desa yang terlibat, sehingga pada akhirnya mampu mendorong kemajuan berbagai desa di Indonesia," pungkas Supari.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap! BRI Menjadi Kontributor Dividen BUMN Terbesar di 2023


Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler