Kelihaian Seorang Wanita Penjaja Cinta

Kamis, 06 September 2018 – 09:02 WIB
Kelihaian Seorang Wanita Penjaja Cinta. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kalau cinta dasarannya materi, harta habis cinta pun ikut melayang. Seperti cinta Donjuan, 31, ini. Sudah menguras harta istrinya, Karin, 42, ia melarikan diri.

Untungnya Karin tak kurang pintar. Mau ditinggal, ia slow saja. Wong sudah ada gantinya.

BACA JUGA: Sudah Cukup Mas, Saya tak Tahan

=================================
Ismaul Choiriyah - Radar Surabaya
=================================

Dalam urusan ranjang, Karin ini ahlinya. Kelihaian ini hasil dari perjalanan kariernya menjadi penjaja cinta selama bertahun-tahun.

BACA JUGA: Habis Manis Istri Dibuang, Giliran Kakak Ipar Dipersunting

Dengan tubuh seksi dan paras ayu, tak sulit baginya menggaet banyak pria kaya.

Salah satunya adalah Donwori, 58, suaminya yang meninggal satu tahun lalu. Donwori adalah seorang pengusaha properti sukses.

BACA JUGA: Main Belakang Itu Indah

Karena kematiannya inilah, harta dan bisnis Donwori jatuh ke tangan Karin.

Tak disangka, di tangan Karin bisnis itu berkembang pesat. Selain pandai menjaja cinta, rupanya Karin punya bakat menjajakan yang lain.

“Semenjak nikah aku udah pensiun jadi PSK. Buat apa wong uang berlimpah-limpah,” kata Karin blak-blakan pada Radar Surabaya saat berada di ruang konsultasi dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.

Karena kesuksesan inilah, semakin banyak lelaki yang mendekatinya. Dari suami-suami hidung belang, duda merana tapi kaya hingga perjaka pencari sugar mommy.

Kesemua jenis pria itu sudah Karin icipi satu per satu. Dari banyak coba-coba itu, ada yang nyantol satu.

Pria yang tak jelas asal usulnya. Anak rantau tanpa orang tua, tapi bisa dibilang punya karier cukup cemerlang.

Di usianya yang relatif masih muda, ia sudah jadi manager bank. Kesengsemlah Karin pada pria itu.

Semakin dijalani, Saat itu Karin semakin merasa cocok saja. Katanya, Donjuan bisa mengimbangi karakternya yang meledak-ledak.

“Sejak awal, dia sing ngedem aku kalau marah-marah. Dia macak sabar, gak ngerti asline,” imbuhnya.

Merasa cocok, menikahlah keduanya. Tanpa keluarga Donjuan, hanya sekumpulan orang yang ia akui sanak keluarganya.

Karin pun tak peduli omongan orang. Toh nama baiknya sudah hilang lama.

Awal-awal pernikahan adalah saat paling bahagia dalam hidupnya. Karin merasa ada laki-laki yang mampu mengerti keadaannya luar dalam.

Apalagi suami barunya ini tipikal suami romantis. Makin merasa sempurna hidupnya. Karena merasa senang dengan servis suami, Karin pun semakin loman (dermawan, Red).

Apa pun yang suaminya butuhkan, ia selalu penuhi tanpa perhitungan. Jam tangan branded, sepatu, mobil dan yang terakhir rumah. Saat itu, alasan Donjuan, rumah itu bisa untuk investasi.

Donjuan yang mengelola. Sampai saat itu, Karin masih percaya saja. Hingga tanpa angin tanpa hujan, Donjuan main kabur.

Mobil dan rumah pemberian Karin juga sudah ludes ia jual. Karin yang saat itu mencari suaminya di bank cukup terkejut mendapat kabar kalau Donjuan sudah dipindah tugaskan ke kota lain.

Ia bahkan mendapat laporan dari karyawan lain kalau suaminya ada main dengan perempuan lain.

Mendengar kabar itu, Karin hanya tertawa. Mengherankannya, ia sama sekali tak merasa sedih.

Rupanya yang seperti ini sudah ia antisipasi jauh-jauh hari. Ia bahkan sudah memelihara berondong lain yang katanya, jauh lebih tampan dari Donjuan.

“Minggat-minggato (pergipergi sana, Red) wong aku masih punya serepan (cadangan, Red),” pungkasnya santai. (*/opi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suamiku Bersuami Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler