Kelly Tandiono Stres Harus Adegan Ngeseks dengan Tiga Lelaki

Minggu, 10 Agustus 2014 – 12:31 WIB
Kelly Tandiono. Foto: IST

jpnn.com - SOSOK Kelly Tandiono yang glamour dan iconic sudah populer di dunia model catwalk. Belakangan wajah gadis berzodiak Scorpio ini mulai menghiasi beberapa film Indonesia seperti The ABC‘s of Death dan Street Society. Belum cukup, Kelly berakting sebagai anggota parlemen yang terlibat kasus korupsi dalam film terbaru Lola Amaria, Negeri Tanpa Telinga.

Film ini sangat menantang untuk Kelly. Terutama dalam scene beradegan ranjang dengan banyak lelaki. Kesannya hanya satu, stress.

BACA JUGA: Sheryl Sheinaf Betah di Kamar Mandi

“Sebenarnya saya stres harus ML (bercinta) sama tiga laki-laki. Ini harus siap mental, I’m an actress, jadi harus melakukan secara total,” ucap Kelly.

Model langganan desainer ternama Tanah Air ini terlebih dulu melakukan observasi, terlebih soal ekspresi wajah dan gestur tubuh, agar terlihat seperti betul-betul sedang bersetubuh dengan lawan mainnya.

BACA JUGA: Baru Pulang Mudik, Dara Dapat Kejutan Ultah

“Research-nya itu kan banyak film Barat, saya lihat dari situ. Namanya kalau ML itu kan alami, semua orang pasti pernah merasakan, research-nya itu lihat TV,” jelasnya.

Saat mendalami peran sebagai politikus, salah satu riset yang dilakukan Kelly adalah mengamati bahasa tubuh dan gerakan dari Hillary Clinton dan Megawati Soekarnoputri. Ia juga banyak berlatih saat reading dengan Ray Sahetapy yang menjadi lawan mainnya.

BACA JUGA: Sheryl Sheinafia, Berawal dari Gitar Satpam

“Saya enggak pernah sekolah akting jadi reading dan latihan berguna banget. Untuk sekolah akting masih susah jadwalnya karena banyak bentrok. Tapi sekarang saya pengen fokus di akting,” tutur Kelly.

Sang sutradara, Lola pun memuji penampilan Kelly meski dara bertinggi 176 cm ini belum mengenyam pendidikan akting sebelumnya

“Kelly bermain sangat bagus sebagai rising star dan penghayatannya OK. Saling OK-nya saya sempat khawatir dengan sensor,” ceplosnya.

Lola pun menginginkan film ini bukan film yang sembarangan.

“Saya pengen film ini menjadi arsip bagi negeri ini, bukan film barang dagangan, tapi harapan saya film itu nggak dimakan waktu” pungkasnya.(rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fanny Fabriana, Jaga Pola Makan & Rajin Olahraga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler