Kelompok Bekasi Dapat Ilmu Merakit Bom Langsung dari BN

Minggu, 11 Desember 2016 – 20:11 WIB
Bahrun Naim. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA -- Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengendus keterlibatan aktif teroris Bahrun Naim, dalam mengendalikan jaringan teror yang diungkap di Bekasi, Jawa Barat, dan Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (10/12). 

Terduga teroris yang ditangkap di Bekasi yakni NS, AS dan perempuan berinisial DYN serta satu yang diamankan di Karanganyar, S, berencana meledakkan bom besar di objek vital nasional di Jakarta, Minggu (11/12). 

BACA JUGA: BUMN Salurkan Bantuan Rp 9 Miliar Bagi Korban Gempa Aceh

Kepala Bagian Mitra Biropenmas Polri Kombes Awi Setiyono mengatakan, empat tersanga teroris itu merupakan sel kecil yang dibentuk atas perintah Bahrun Naim. 

"Ini adalah sel-sel kecil bentukan BN," kata Awi di Mabes Polri, Minggu (11/12). 

BACA JUGA: Istana jadi Incaran Bom, Presiden: Saya Kira Teroris Tidak...

Bahkan Awi menuturkan, mereka semua belajar dengan Bahrun Naim. Komunikasi dilakukan melalui sarana telegram. 

"Yang bersangkutan dikasih tahu membuat bomnya melalui telegram. Ini memang sel baru," kata dia.

BACA JUGA: Jokowi Minta Rakyat Ikut Aktif Perangi Terorisme

Polri masih terus memeriksa keempat tersangka yang sudah diamankan. Sisa waktu 7 x 24 jam terhitung Sabtu (10/12) kemarin akan dimanfaatkan untuk menginterogasi tersangka mengembangkan kasus. 

Termasuk mengejar dua orang yang buron. Dua buron itu diduga turut merakit bom.  

"Tim Densus masih ada waktu enam hari lagi untuk periksa para tersangka, nanti akan kami update.  Tidak mudah untuk memeriksa mereka-mereka yang siap mati," katanya. 

Yang pasti, kata Awi, mereka merupakan jaringan Bahrun Naim. Untuk afiliasinya di Indonesia mereka menamakan diri Jamaah Ansharut Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN). 

"Kita harus waspada," imbau mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu. 

Tidak menutup kemungkinan masih ada sel-sel kecil terorisme yang dibuat Bahrun di Indonesia. "Ya tidak menutup kemungkinan, karena perintahnya BN dari sana demikian untuk membuat sel-sel itu," kata dia. 

Seperti diketahui, nama Bahrun Naim muncul pada 2010. Dia pernah divonis di Pengadilan Negeri Surakarta 2,5 tahun penjara atas pelanggaran Undang-undang Darurat. 

Setelah bebas Februari 2015, Bahrun berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS. Bahrun Naim juga diduga sebagai otak bom Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Januari 2016. (Boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Korban Skytruck Polri Teridentifikasi, Inilah Daftarnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler