JAKARTA - Lima petugas di Lapas Kelas IIB Sleman turut mengalami luka-luka akibat intimidasi dan kekerasan yang dilakukan rombongan bersenjata ke lapas itu, Sabtu dini hari (23/3).
Kelima petugas di antaranya Widiyatmana, dengan luka di dagu, dan bibir bawah, akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang. Ia saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Berikutnya, Supratikno, mengalami luka di mata kanan lebam akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang.
Korban ketiga adalah Agus Murjanto dengan luka lebam di dahi akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang. Korban lainnya adalahh Adi Praseta yang dipukul di leher dengan senjata dan Edi Prasetyo ditendang badannya serta dipukul dengan gagang senjata laras panjang.
Menurut Wamenkumham Denny Indrayana beberapa petugas lapas memang dipersenjatai. Namun, situasi dimana mereka diintimidasi oleh rombongan dengan jumlah lebih banyak, membuat mereka tak dapat melawan.
"Senjata ada tapi kan teman-teman dalam situasi semacam ini siapa yang dihadapi. Tentu di lapangan tidak selalu semudah seperti apa yang dibayangkan," kata Denny dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Sabtu (23/3).
Denny pun mengklaim standar pengamanan di lapas Sleman pun sudah lengkap. Para petugas pun sudah berusaha menjalankan tugas mereka sesuai prosedur. Namun, akibat intimidasi dan paksaan kelompok bersenjata itu, para petugas tak dapat berbuat banyak.
"Semua SOP lengkap termasuk masalah pengamanan di lapas. Petugas kami sudah menahan mereka. Tetapi kan realitasnya, mereka di bawah tekanan senjata-senjata laras panjang," tegas Denny.
Terakhir Denny menyatakan pihaknya akan mengurus pemulihan para petugas yang terluka sehingga mendapat perawatan layak.
"Kami juga mengucapkan turut berduka cita untuk korban penembakan di Lapas. Ini harus segera dicari tahu pelaku siapa yang bertanggungjawab atas insiden ini," pungkas Denny. (flo/jpnn)
Kelima petugas di antaranya Widiyatmana, dengan luka di dagu, dan bibir bawah, akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang. Ia saat itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Berikutnya, Supratikno, mengalami luka di mata kanan lebam akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang.
Korban ketiga adalah Agus Murjanto dengan luka lebam di dahi akibat dipukul dengan gagang senjata laras panjang. Korban lainnya adalahh Adi Praseta yang dipukul di leher dengan senjata dan Edi Prasetyo ditendang badannya serta dipukul dengan gagang senjata laras panjang.
Menurut Wamenkumham Denny Indrayana beberapa petugas lapas memang dipersenjatai. Namun, situasi dimana mereka diintimidasi oleh rombongan dengan jumlah lebih banyak, membuat mereka tak dapat melawan.
"Senjata ada tapi kan teman-teman dalam situasi semacam ini siapa yang dihadapi. Tentu di lapangan tidak selalu semudah seperti apa yang dibayangkan," kata Denny dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Sabtu (23/3).
Denny pun mengklaim standar pengamanan di lapas Sleman pun sudah lengkap. Para petugas pun sudah berusaha menjalankan tugas mereka sesuai prosedur. Namun, akibat intimidasi dan paksaan kelompok bersenjata itu, para petugas tak dapat berbuat banyak.
"Semua SOP lengkap termasuk masalah pengamanan di lapas. Petugas kami sudah menahan mereka. Tetapi kan realitasnya, mereka di bawah tekanan senjata-senjata laras panjang," tegas Denny.
Terakhir Denny menyatakan pihaknya akan mengurus pemulihan para petugas yang terluka sehingga mendapat perawatan layak.
"Kami juga mengucapkan turut berduka cita untuk korban penembakan di Lapas. Ini harus segera dicari tahu pelaku siapa yang bertanggungjawab atas insiden ini," pungkas Denny. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Kemenkum HAM Harus Perhatikan Keselamatan Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi