jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah Organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus melakukan silahturahmi dengan Ketua dan para Komisioner KPU di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Selasa (7/6).
Silaturahmi ini bertujuan untuk menguatkan rasa persaudaraan, menciptakan iklim yang sejuk selama proses penghitungan suara, dan memberi dukungan moral kepada KPU. Organisasi Cipayung Plus ini terdiri dari HMI, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, IMM, KMHDI, dan Hikmahbudhi.
BACA JUGA: Oso: Pemilu Harus Bergembira, Bukan Berkelahi
BACA JUGA: Mardani: Pak Presiden, Tidak Cukup dengan Berucap Turut Berdukacita
"Kami datang untuk bersilahturahmi dan memberikan kekuatan moral kepada KPU terhadap upaya dari pihak-pihak yang mendelegitimasi proses dan hasil pemilu 2019. Upaya-upaya untuk mendelegitimasi proses dan hasil pemilu serentak merupakan preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia," ujar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Saddam Al Jihad seusai acara silahturahmi dengan pimpinan KPU.
BACA JUGA: DPD RI Nilai Pemilu Serentak 2019 Berhasil
Saddam mengatakan Cipayung Plus menilai Pemilu Serentak 2019 telah berlangsung dengan aman dan damai. Hal ini, kata dia, menunjukkan persiapan yang matang dan kerja yang optimal oleh segenap penyelenggara Pemilu, seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP.
"Keberhasilan Pemilu ini juga tidak terlepas dari peran TNI dan Polri yang memastikan keamanan bagi masyarakat dalam proses pemberian suara. Selain itu, segenap elemen masyarakat dan mahasiswa ikut serta untuk mewujudkan pemilihan umum yang damai dan jujur," ungkap Saddam.
BACA JUGA: Kemendagri Pelajari Penerapan e-Voting di India
Namun, kata Saddam, keberhasilan ini mulai diganggu oleh isu-isu dan gerakan yang mencoba untuk mendelegitimasi proses dan hasil pemilu ini karena ketidakpuasan beberapa kelompok di masyakat. Kelompok Cipayung plus, kata dia, menganggap tindakan-tindakan seperti ini perlu dibendung agar demokrasi di Indonesia tidak terjerumus ke dalam praktik-praktik tidak baik yang menciptakan ketakutan-ketakutan masal di masyarakat.
BACA JUGA: Oso: Pemilu Harus Bergembira, Bukan Berkelahi
"Cipayung Plus menolak segala bentuk upaya delegitimasi terhadap proses dan hasil pemilu serentak, terlebih yang dilakukan secara inkonstitusional," tegas dia.
Sementara Ketua Presidium PMKRI Juventus Prima mengatakan Cipayung Plus menyampaikan duka yang mendalam bagi para petugas di lapangan yang meninggal dunia demi mewujudkan keberhasilan pemilu. Kelompok Cipayung Plus, kata Juventus, selalu berdiri bersama KPU sebagai bentuk dukungan moral dan memastikan segala proses dan kerja-kerja KPU ke depan dapat terselenggara secara baik, aman, jujur, dan transparan.
"Cipayung Plus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berjuang bersama kelompok Cipayung Plus untuk memastikan proses demokrasi di Indonesia tetap berlangsung aman dan damai," imbuh dia.
Tak hanya itu, lanjut Juventus, Cipayung Plus mengajak seluruh emelen masyarakat untuk memberikan dukungan penuh KPU dalam kerja-kerja mereka ke depannya. Menurut dia, hal ini sangat penting, agar KPU dapat bekelja secara profesional, tenang, dan jujur tanpa dipengaruhi oleh tekanan-tekanan dari luar.
"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas di lingkungan masyarakat, tidak mudah tersulut oleh provokasi. Kami juga yakin TNI dan Polri tetap bersama dan bergandengan dengan masyarakat demi mewujudkan persatuan Nasional," pungkas Juventus.
Dukungan moral Cipayung Plus tidak hanya untuk KPU, tetapi juga kepada DKPP dan Bawaslu. Dukungan ini juga diberikan kepada jajaran KPU dan Bawaslu di daerah termasuk petugas ad hoc yang telah bekerja penuh tanggung jawab dan pengorbanan untuk menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Caleg Petahana PDIP Kembali Terpilih
Redaktur & Reporter : Friederich