JAKARTA - Masalah yang harus dihadapi keluarga supir Xenia maut, Afriyani Susanti makin kompleks. Belum juga urusan di kepolisian dan keluarga korban selesai, kini muncul masalah baru yang mengancam keselamatan keluarganya. Akibatnya, ibu dan tiga saudara Afriyani harus mengungsi lantaran khawatir ancaman pembunuhan itu menjadi kenyataan.
Adanya ancaman itu disampaikan Efrizal, kuasa hukum Afriyani di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta kemarin. Kepada wartawan dia membeberkan bahwa ancaman itu berupa penyerangan hingga pembunuhan. "Semua berawal dari akun Facebook Rully (adik Afriyani, red) diketahui publik," ujarnya.
Urusan jadi makin panjang karena makian dan ancaman itu tidak hanya menyesaki dinding facebook Rully. Kolom informasi yang berisikan nomor handphone Rully langsung menjadi sasaran berikutnya. Akibatnya, ponsel Rully terus bordering mulai dari SMS hingga telepon. Hal itu membuat dia tidak nyaman lagi.
Untuk menghindari amuk massa, Rully lantas mengganti nomor ponselnya. Tidak berhenti di situ, merasa ancaman bertubi-tubi datang, sekeluarga akhirnya memutuskan untuk mengungsi. Mereka tidak lagi tinggal di Jalan Ganggeng Raya Terusan Tanjung Priok Jakarta Utara. "Ibunya paling shock kalau disebut keluarga pembunuh," imbuhnya.
Ujung-ujungnya, Yurneli, ibu Afriyani meminta agar tidak terus memberikan stempel buruk pada keluarganya. Keinginan itu terus dia ucapkan kala bertemu dengan putrinya seminggu yang lalu. Efrizal mengatakan, berulang kali Yurneli mengatakan kalau keluarga mereka adalah baik-baik dan tidak pernah terbersit sedikitpun untuk membunuh.
Agar perasaan shock itu tidak bertambah, Efrizal mengatakan belum menyampaikan kepada kliennya kalau dia bakal dikenakan pasal pembunuhan. Faktor hukuman yang lebih berat dikhawatirkan makin membuat Afriyani merasa tertekan dan berakibat buruk pada dirinya. "Dia belum tahu akan dijerat pasal apa," katanya.
Di satu sisi, dia juga menyampaikan pesan dari Afriyani perihal keinginannya untuk langsung minta maaf kepada keluarga korban. Bagi perempuan 29 tahun itu penting untuk bisa bicara langsung. Apalagi, selama ini permohonan maaf masih disampaikan oleh pihak keluarga saja.
Afriyani tahu, permintaan itu bakal sulit dikabulkan. Namun, dia seakan tidak menemukan jalan lain karena surat permintaan maaf yang dibuatnya beberapa hari paska kejadian tidak direspon masyarakat. Dia tahu, kalau publik menginginkan dia sendiri yang menyampaikan maaf.
Efrizal pro aktif, dia mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya. Versinya, polisi siap memberikan sedikit waktu kepada Afriyani untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung ke keluarga korban. Termasuk, keinginannya untuk menggelar konferensi pers tentang kasus yang menimpanya.(dim/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abraham Siapkan Kejutan Baru Lagi
Redaktur : Tim Redaksi