Keluarga Curiga Mahasiswa UII Meninggal Dianiaya

Selasa, 24 Januari 2017 – 00:40 WIB
Jenazah Muhammad Fadli, 20. Foto Radar Jogja/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Keluarga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang meninggal dunia mencurigai adanya tindak kekerasan yang diterima oleh korban.

Kecurigaan itu didadasari dengan adanya luka memar yang ada di sekujur tubuh korban.

BACA JUGA: Innalillahi, 2 Mahasiswa UII Meninggal saat Diksar

Paman Syaits Asyam, Seno Aji, 49, menuturkan, keponakannya dibawa ke RS Bethesda Sabtu pagi (21/1).

”Waktu saya datang masih terpasang alat bantu pernapasan,” ujar Seno di rumah duka kepada Radar Solo (Jawa Pos Group), Senin (23/1).

Lihat: Innalillahi, 2 Mahasiswa UII Meninggal saat Diksar

Anggota Polres Karanganyar memberikan pengarahan kepada Mapala UII setelah kejadian dua mahasiswa meninggal, Jumat (20/1). Polres Karanganyar for Radar Solo/JPNN.com

Seperti diketahui, ada dua orang mahasiswa yang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah Syaits Asyam, 19, dan Muhammad Fadli, 20 yang tercatat di jurusan Teknik Industri angkatan 2015 UII Jogjakarta.

Keduanya meninggal dunai saat mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar (Diksar) mahasiswa pecinta alam (mapala) UII Jogjakarta di kamp Pranten, Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Jawa Tengah.

Jumat (20/1), Fadli meninggal dunia sebelum mendapatkan pertolongan medis. Sehari kemudian Sabtu (21/1), giliran Syaits Asyam, warga Dusun Jetis, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan/Kabupaten Sleman, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda, Jogjakarta.

Seno menuturkan, ada kejanggalan dari kematian keponakannya. Di antaranya ditemukan banyak luka memar di tubuh Asyam. Mulai dari bawah selangkang kanan, punggung, hingga lecet di kedua tangan. Atas dasar ini pula, ayah Asyam, Abdullah meminta dilakukan autopsi di RSUP dr. Sardjito.

”Kalau kata teman saya, lukanya seperti sabetan rotan, karena cirinya sama. Itu pun seperti luka empat harian. Kuku jempol kedua kakinya juga copot,” ujar Seno.

(jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler